Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Usulkan Subsidi Bahan Bakar Nabati

Kompas.com - 22/09/2010, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengusulkan agar terdapat tambahan alokasi subsidi bagi Bahan Bakar Nabati (BBN) pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2011.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (22/9/2010), mengemukakan, usulan tambahan alokasi subsidi untuk BBN itu adalah bila harga BBN lebih besar daripada harga bahan bakar minyak (BBM).

Ia memaparkan, bila itu terjadi maka diusulkan terdapat alokasi penganggaran untuk BBN yaitu rata-rata sebesar Rp 2.000 per liter BBN.

Pada tahun 2011 diperkirakan volume BBN yang akan digunakan mencapai 820.250 kiloliter, yang terdiri atas 229.600 bio-premium dan 590.650 bio-solar.

Bila terdapat alokasi anggaran sebanyak Rp 2.000 per liter BBN, maka tambahan subsidi akan menjadi Rp 459 juta untuk bio-premium dan Rp 1,181 miliar untuk bio-solar. Dengan demikian, maka tambahan subsidi yang dibutuhkan untuk volume BBN pada 2011 diperkirakan mencapai Rp 1,64 miliar.

Evita juga memaparkan, selain harga BBN yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM, latar belakang dari usulan alokasi subsidi BBN itu adalah terkait dengan persoalan ketahanan energi dan situasi global sehingga perlu mendorong produksi BBN domestik.

Selain itu, lanjutnya, terdapat pula banyak produsen BBN yang terpaksa mengurangi atau menghentikan pasokan BBN untuk Pertamina.

Ia memaparkan, BBN penting untuk dimanfaatkan adalah dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil yang merupakan bahan bakar tidak terbarukan.

Hal tersebut, ujar dia, adalah sesuai juga dengan Perpres Nomor 5 Tahun 2006 di mana target penggunaan BBN adalah sebesar 5 persen dari total konsumsi energi yang digunakan pada tahun 2025. "Prospek pengembangan bahan bakar nabati sangat memungkinkan, terutama karena potensi ketersediaan lahan dan keanekaragaman bahan baku," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com