Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimistis Bisa Penuhi Kebutuhan

Kompas.com - 20/12/2010, 15:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Prediksi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di tahun 2011 sektor usaha makanan dan minuman akan tetap bisa bertahan meski bisa dipastikan harga bahan baku akan melonjak di tahun mendatang. Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatkanya daya beli masyarakat.

"Makanan dan minuman tergnatung dari harga beli karena tahun depan harga pasti akan naik karena bahan baku seperti gula dan terigu naik. Tapi, kami melihat penduduk Indonesia terus bertambah dan selalu butuh makanan. Maka dari itu, industri ini akan tetap terus bertahan," ucap Ketua Umum Apindo, Sofyan Wanandi, Senin (20/12/2010), di kantor Apindo, Gedung Permata Kuningan, Jakarta.

Banyaknya kebutuhan akan konsumsi masyarakat di sektor ini pun diakui Sofyan juga dilatarbelakangi dengan semakin banyaknya kredit konsumsi yang dikeluarkan bank sehingga memudahkan konsumen melakukan transaksi. Akan tetapi, lonjakan kebutuhan ini diakui Sofyan justru akan diisi oleh produk impor.

Sementara itu, Wakil Sekjen APINDO, Franky Sibarani menjelaskan bahwa industri makanan dan minuman memang benar tetap akan bertahan. Namun, hanya industri menengah dan besar saja yang kemungkinan mampu menyeimbangkan laju kenaikan harga bahan baku. Padahal, hampir 90 persen industri makanan dan minuman didominasi oleh UKM dan rumah tangga.

Lalu, bagaimana dengan nasib industri kecil? "Berkaca di tahun 2008, terjadi kenaikan harga kedelai yang justru membuat banyak toko tutup. Akan tetapi, omsetnya tetap naik karena ada pertumbuhan penduduk. Jadi sekarang siapa yang isi segmen ini? Kalau saya masih optimis industri dalam negeri masih bisa memenuhi, karena kontribusi impor tidak lebih dari 15 persen," pungkas Franky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com