Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2010, 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia atau ISEI memprediksi, inflasi pada tahun 2011 akan naik yang disebabkan oleh kenaikan harga beras. Inflasi pada tahun 2011 diprediksikan akan mencapai angka 6,2-6,7 persen, lebih tinggi dari angka inflasi tahun ini, yaitu sebesar 6,5 persen.

Kenaikan harga beras pada tahun 2010 tertinggi sejak krisis pangan pada tahun 2006. Bahkan, tahun ini harga beras dalam negeri digolongkan termahal di dunia. Tingginya harga beras sangat signifikan berkontribusi dalam inflasi. Oleh karena itu, ke depannya, pemerintah harus mengambil kebijakan yang aman untuk harga beras.

"Kami cukup prihatin dengan kenaikan harga beras karena berdampak sekali pada inflasi. Cadangan beras Bulog juga menurut kami terlalu sedikit. Sekarang 1 juta ton, padahal idealnya adalah 2 juta ton. Beras adalah kunci. Kalau kita tak bisa pertahankan harga beras, ancaman inflasi makin tinggi," ungkap Sekjen ISEI Anggito Abimanyu dalam keterangan pers di Hotel Nikko, Senin (20/12/2010).

Jika cadangan beras Bulog tidak ada tambahan, tekanan inflasi akan makin mudah berulang dan kemiskinan menjadi ancaman serius. Menurutnya, impor bisa dijadikan opsi, tetapi tak banyak membantu karena harganya juga akan mahal.

Langkah-langkah strategis harus diambil oleh pemerintah, antara lain, meningkatkan produksi beras dalam negeri, menambah cadangan beras Bulog dalam APBN 2011, dan memperbaiki mekanisme pencairan dan penganggaran beras raskin. Pemerintah juga harus mengingat bahwa kenaikan harga pangan yang tinggi disebabkan karena kegagalan panen akibat perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com