JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN-Perubahan lebih lambat cair dalam tiga tahun terakhir.
Sekjen ISEI Anggito Abimanyu mengatakan keterlambatan pencairan mengganggu pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia. "Tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu. Masih menumpuk di Q-4 dan itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi," tuturnya di Hotel Nikko, Senin (20/12/2010).
Anggito mengatakan dalam tiga tahun terakhir, rasio pencairan DIPA sudah lebih dari 90 persen meski lebih dari setengahnya baru cair di kuartal ketiga dan keempat. Namun, di tahun 2010, pencairan diperkirakan di bawah 90 persen dan masih juga lambat dicairkan.
ISEI juga mencatat komposisi belanja barang masih lebih tinggi dibandingkan belanja modal sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter dan inflasi serta penyerapan lapangan kerja.
Langkah perbaikan pun harus segera diambil pemerintah. ISEI merekomendasikan tiga langkah, meliputi penganggaran tahun jamak, percepatan pelaksanaan sistem anggaran berbasis akrual dan meninggalkan sistem berbasis kas, serta pendisiplinan kementerian dalam menyusun perencanaan hingga pelaksanaan anggaran dengan Kementerian Keuangan dan DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.