Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Beli Saham Newmont

Kompas.com - 20/12/2010, 22:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan bahwa pemerintah pusat ingin membeli 7 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara.

Agus mengatakan, sektor tambang adalah salah satu kekuatan Indonesia. Apalagi, kata Agus, Newmont mempunyai lima kawasan tambang yang masih dalam taraf pengolahan awal.

Artinya, Newmont memiliki potensi yang bagus untuk ke depan. "Industri ekstraksi itu marginnya bagus dan komoditas tambang itu harganya lagi tinggi dan baik sekali," kata Agus sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/12/2010).

Bukan itu saja, menurut Agus, pembelian itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan-perusahaan besar dan berpengaruh terhadap rakyat Indonesia itu perlu ada pemerintah di sana. "Untuk meyakinkan tata kelolaannya baik dan semua standar pengelolaan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Cuma, Agus enggan mengungkap berapa besar dana yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli 7 persen saham itu. Dia bilang, pemerintah telah menyatakan minat membeli 7 persen saham Newmont dan kemampuan keuangannya ada.

Selain itu, Agus menjelaskan, hingga kini pemerintah belum memutuskan apakah BUMN atau Pusat Investasi Pemerintah (PIP) atau lembaga lain yang bertugas untuk membeli 7 persen saham itu. Menurutnya, akan ada pengkajian dalam tiga bulan ke depan. (Kontan/Hans Henricus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com