Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Thailand Akan Guyur Jakarta

Kompas.com - 22/12/2010, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam satu hingga dua minggu ke depan DKI Jakarta akan diguyur beras berkualitas premium hasil impor dari Thailand sebanyak 100.000 ton. Masuknya beras ini diharapkan akan meredam kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dan mencegah kenaikan di beberapa bulan ke depan.

"Minggu depan, beras Thailand dengan tingkat broken (bulir pecah) 5 persen (atau tergolong beras kualitas premium) akan masuk ke Jakarta," tegas Wakil Menteri Pertanian Bayu Krinamurthi di Jakarta, Rabu (22/12/2010).

Ini merupakan salah satu bagian dari kesepakatan yang telah diambil dalam Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang dilaksanakan Rabu pagi. Hadir juga dalam rapat tersebut antara lain Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Menurut Bayu, beras ini akan digunakan untuk operasi pasar khusus di Jakarta. Dengan cara ini, kenaikan harga beras yang terjadi selama beberapa waktu terakhir ini akan dapat diredam sesegera mungkin.

"Selain digunakan untuk operasi pasar di Jakarta, beras ini juga bisa digunakan untuk pasar di daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga beras hingga lima persen. Terutama di daerah Indonesia wilayah barat, seperti Sumatera dan Kalimantan. Dengan cara ini, kami dapat meredam harga," ungkapnya.

Dalam satu hingga tiga minggu terakhir ini, harga beras di Jakarta memang sudah mulai menurun Rp 200-Rp 300 per kilogram. Atas dasar itu, pemerintah memerintahkan Perum Bulog untuk memberikan beras premium kepada pedagang beras yang memang membutuhkan dan kekurangan pasokan.

"Bulog harus menurunkan harganya, sekitar Rp 200-Rp 300 lebih rendah dibandingkan harga sejenis di pasar. Dengan cara ini, harga tebus (oleh pedagang saat membeli ke Bulog) kami perkirakan akan ada di kisaran Rp 6.250-Rp 6.300 per kilogram," ujar Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com