Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2010, 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (22/12/2010) sore, naik tipis karena pelaku pasar uang membeli rupiah, sekalipun dollar di pasar regional menguat terhadap yen dan euro.

"Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik lima poin menjadi Rp 9.035-Rp 9.045 per dollar, setelah adanya pernyataan bahwa ekonomi nasional pada 2011 akan tumbuh 6,4 persen," kata Analis PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu.

Rully Nova mengatakan, rupiah sulit untuk bergerak naik lebih jauh, karena berbagai hambatan akan menghadangnya agar tidak bergerak dalam kisaran yang melebar. "Kami memperkirakan rupiah tidak akan bergerak naik lebih jauh, karena faktor negatif eksternal masih menahannya," katanya.

Menurut dia,  apabila rupiah terus menguat mendekati level Rp 9.000 per dollar maka Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menahannya dengan melakukan intervensi pasar. "Kami optimistis rupiah masih akan berada di atas level Rp 9.000 per dollar," ucapnya.      Apalagi, lanjut dia, laju inflasi 2010 diperkirakan berada di atas angka enam persen yang merupakan salah satu faktor menahan pelaku asing bermain di pasar uang lebih jauh. "Pelaku asing khawatir dengan laju inflasi 2010 yang makin  melewati target pemerintah," ucapnya.      Ia mengatakan, pergerakan rupiah yang membaik itu kemungkinan didukung pula oleh masuknya pelaku asing yang selama ini berdiam diri. "Pelaku asing yang selama ini berada di pasar domestik akan kembali masuk pasar mencoba membeli rupiah untuk bermain saham karena harga saham-saham sudah merosot," katanya.

Apalagi Indonesia, lanjut dia, pada 2011 diperkirakan akan tumbuh lebih baik yang mendorong pelaku asing makin aktif bermain di pasar domestik. "Kami memperkirakan investasi asing akan tumbuh lebih besar, karena potensi pasar Indonesia yang tetap menjanjikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com