Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Spekulan Main Harga Beras

Kompas.com - 23/12/2010, 15:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki masa paceklik seperti terjadi tiap Desember hingga Januari, Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengakui adanya peran spekulan yang memanfaatkan situasi hingga harga beras menjadi naik di pasar.

Dirut Bulog menyatakan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini terjadi karena bulan Desember hingga Januari biasanya para petani memasuki masa paceklik.

Hal itu berdampak pada stok dan harga beras naik. Kesempatan inilah yang, menurutnya, dipakai para spekulan untuk melakukan aksi menahan stok untuk menaikkan harga beras.

"Pada bulan-bulan Desember hingga Januari itu kan selalu terjadi kenaikan harga karena paceklik. Sehingga paceklik itu menyebabkan harga dan pasti ada spekulasi, spekulasi itu pasti selalu ada. Itulah makanya, dengan dilepasnya operasi pasar, ada kecenderungan mereka (spekulan) lepas stoknya juga," ungkapnya di sela-sela operasi pasar di pasar tradisional Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/12/2010).

Lanjutnya, terdapat tren aksi yang terjadi di pasar yang dilakukan para spekulan untuk mendongkrak harga beras di pasar. Saat masa paceklik, spekulan akan melakukan aksi jual dan beli. Begitu pula sebaliknya, ketika masa surplus, spekulan melakukan hal yang sama.

Dengan begitu, tegasnya, kebijakan impor beras, intervensi pemerintah seperti operasi pasar juga mengurangi dampak aksi spekulan tersebut. "Karena mereka cenderung memanfaatkan situasi, sambil melakukan hitung-hitungan. Karena paceklik, dan bulan Desember itu selalu ada spekulasi," tandasnya.

Namun, menurutnya, ini hanya terjadi kala memasuki paceklik, Lebaran, dan liburan Natal dan Tahun Baru. Saat panen raya yang biasanya berlangsung mulai Februari harga beras akan kembali normal. (Srihandriatmo Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com