Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stiker Khusus buat Kendaraan Umum

Kompas.com - 31/12/2010, 07:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk menerapkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, mulai Maret 2011, uji coba penggunaan stiker khusus bagi kendaraan umum atau pelat kuning akan dilakukan untuk wilayah Jabodetabek.

Menurut Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo di Jakarta, Kamis (30/12/2010), penggunaan stiker itu adalah masukan dari asosiasi pengusaha angkutan umum.

”Jadi, kendaraan pelat hitam untuk usaha, seperti mengangkut sayur dan antar-jemput, sebaiknya segera beralih ke pelat kuning,” kata Evita.

Selain stiker khusus, pengawasan juga dilakukan dengan teknologi radio frequency identification atau kartu pintar kendali pada mobil yang berhak mendapat BBM bersubsidi.

Dengan demikian, meski mendapat fasilitas BBM bersubsidi, konsumsi BBM bagi mobil pelat kuning dijatah agar tidak melebihi kuota harian. ”Uji coba dilaksanakan di enam SPBU pada April nanti,” ujar Evita.

Menurut Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Saryono Hadiwidjoyo, karena terhambat infrastruktur, penerapan pembatasan BBM bersubsidi akan dilakukan bertahap hingga 2013.

Pada Januari 2012, pembatasan BBM bersubsidi berlaku di semua kota besar di Sumatera, Jawa, dan Bali. Selanjutnya pada Juli 2012, wilayah pembatasan ditambah dengan kota-kota besar di Kalimantan. Pada 2013, pembatasan BBM bersubsidi berlaku di Sulawesi.

”Penerapannya dimulai dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi pada Maret 2011,” kata Saryono.

Vice President Pemasaran BBM Ritel PT Pertamina Basuki Trikora menegaskan, Pertamina menyiapkan infrastruktur pendukung distribusi dan penyediaan BBM nonsubsidi di Jabodetabek. Kesiapan tangki timbun depot di Jabodetabek ditargetkan pada Januari 2011, yakni depot Plumpang, Cikampek, dan Tanjung Gerem.

Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM nonsubsidi, Pertamina akan merelokasi sejumlah tangki timbun di depot itu.

Pertamina juga menyiapkan infrastruktur penyediaan BBM nonsubsidi di SPBU. Dari 720 SPBU di Jabodetabek, 558 SPBU di antaranya sudah menjual BBM nonsubsidi, pertamax ataupun pertamax plus. Sebagian instalasi tangki BBM di SPBU yang menyediakan premium akan dialihkan untuk BBM nonsubsidi.

Bekerja sama dengan Hiswana Migas, direncanakan ada pengaturan jalur khusus untuk konsumen BBM bersubsidi dan jalur khusus konsumen BBM nonsubsidi. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

    Whats New
    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Whats New
    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    Whats New
    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Work Smart
    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Whats New
    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Whats New
    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Whats New
    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    BrandzView
    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Whats New
    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Whats New
    Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

    Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

    OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com