Awal 2011, Rupiah Juga Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (3/1/2011) sore, menguat hingga 27,50 poin atau 0,31 persen ke posisi 8.977,50 menyusul data inflasi yang positif tahun ini sebesar 5,4 persen.

Rupiah ditransaksikan pada kisaran 8.972/9.005 per dollar AS. Sebelumnya, rupiah berada pada kisaran Rp 8.990-Rp 9.000 per dollar AS. "Selain data inflasi yang positif, kenaikan rupiah masih terpicu oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar modal yang juga menyokong indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ke level 3.700 poin," ujar analis valas Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi, di Jakarta, Senin (3/1/2011).

Ia mengatakan, dana asing yang masuk ke dalam negeri lebih banyak masuk ke dalam surat utang negara (SUN) dan portofolio saham di bursa dalam negeri. Ahmad menambahkan, naiknya indeks BEI mendorong mata uang dalam negeri menguat. Di sisi lain, pelemahan dollar AS juga dipicu oleh penguatan euro dan yen.

Faktor positif lain yang mendukung rupiah, antara lain perkiraan membaiknya ekonomi dalam negeri yang akan tumbuh 6,4 persen dan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat. "Suku bunga rupiah yang tinggi dan inflasi yang terus membaik juga memicu pelaku asing ingin terus bermain di pasar Indonesia," katanya.

Sementara itu, menurut data kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini, rupiah berada pada posisi Rp 8.976, naik dibandingkan dengan Jumat (31/12/2010) yang berada pada posisi Rp 8.991.