Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tani Berharap Kecipratan Bonus

Kompas.com - 06/01/2011, 09:04 WIB

KOMPAS.com - Selasa (4/1) siang, Sukamto (30) terlihat sibuk memetik cabai-cabai merah yang mulai matang. Sudah sebulan ini ia mengurus lahan seluas 1 hektar yang disewa juragannya, Sumardi Margam Basuki, di Karangrejo, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.

Meski belum menikmati langsung hasilnya, Sukamto sudah bermimpi akan kecipratan bonus, menyusul kabar adanya kenaikan harga cabai. Sebelumnya ia menanam melon. Dan, saat hasilnya bagus, ia mendapat bonus Rp 1,5 juta. Adapun untuk mengurus lahan cabai, ia mendapat upah Rp 50.000 per hari.

”Kalau begini, petani ikut menikmati kenaikan harga cabai. Kebetulan hasil kami cukup bagus, tidak rusak, karena kondisi tanah di sini cepat kering jika kena hujan,” kata Sukamto.

Sumardi Margam Basuki (55), sang juragan, baru sekali ini bertanam cabai. Dua musim sebelumnya, ia bertanam melon. Namun, pada panen kedua, hasilnya kurang baik sehingga ia beralih menanam cabai.

Pilihan waktunya ternyata tepat. Pas panen, harga cabai di pasaran melambung. Meski baru sebulan menanam dan mulai memetik hasil dari bertanam cabai, modal usaha Rp 45 juta sudah kembali, bahkan beroleh keuntungan. ”Kalau harga bagus terus, petani dapat menikmati keuntungan yang cukup baik,” katanya.

Margam biasa menjual cabai ke Pasar Legi, Solo. Seperti pada Senin lalu, cabai merah besar hasil panenannya laku Rp 20.000 per kilogram (kg). Oleh pedagang eceran di Pasar Legi, cabai tersebut dijual Rp 25.000 per kg, bahkan sempat mencapai Rp 36.000 per kg.

Harga cabai merah keriting dijual Rp 45.000 per kg dan sempat mencapai Rp 50.000 per kg, sedangkan cabai merah keriting super Rp 30.000 per kg. Dalam kondisi normal, harga cabai merah besar hanya Rp 10.000 per kg.

”Kalau harga Rp 10.000 per kg sekadar balik modal. Kalau seperti sekarang, alhamdulillah, petani bisa untung,” katanya.

Tak ikut menikmati

Berbeda dengan petani cabai di Karanganyar yang beruntung, di Kabupaten Brebes, sejumlah petani cabai justru gigit jari. Pada saat harga cabai tinggi seperti sekarang, tanaman cabai mereka banyak yang gagal panen akibat tingginya curah hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com