JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan harga jual minyak mentah Indonesia atau ICP Desember 2010 telah menembus angka 91,37 per barrel. Meski demikian, hal ini diperkirakan tidak akan berpengaruh terhadap rencana pengaturan BBM bersubsidi.
"Pada dasarnya subsidi adalah soal tidak tepat sasaran, jadi kenaikan harga minyak dunia tidak akan memengaruhi kebijakan ini,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, dalam situs Kementerian ESDM, Jumat (7/1/2011), di Jakarta.
Menurut Darwin, tingginya harga minyak dunia justru memperkuat argumen kebijakan pengaturan BBM bersubsidi. Oleh karena itu, semakin tinggi harga minyak dunia, beban subsidi APBN akan makin besar, dan itu harus dibatasi.
Pemerintah akan menindaklanjuti hasil rapat dengan Komisi VII DPR. Jadi pemerintah melakukan kajian tambahan tentang dampak sosial ekonomi, memperketat skema pengawasan dan kesiapan operasi atau teknis dalam pengaturan BBM bersubsidi yang akan dilaksanakan mulai April 2011 nanti.
"Mereka yang mampu harusnya beli pertamax, bukannya ikut-ikutan menerima subsidi dari APBN kita yang terbatas. Selama ini subsidi menimbulkan distorsi,” ujar Darwin.
Subsidi akan tetap diberikan, tetapi subsidi harga akan pelan-pelan diubah jadi subsidi pada golongan masyarakat. "Itu untuk program pro rakyat, mendirikan sekolah, rumah sakit, dan sebagainya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.