Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklim Menjadi Kambing Hitam

Kompas.com - 12/01/2011, 17:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Kenaikan harga beras yang tinggi tahun 2010/2011 terjadi karena ketidaktepatan mengantisipasi kondisi iklim yang memengaruhi produksi. Karena itu, kerja sama harus dipererat untuk meningkatkan produksi dan stabilisasi harga pangan 2011. Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Rabu (12/1/2011) di Jakarta, dalam lokakarya "Peningkatan Produksi Beras Nasional dalam Rangka Mengantisipasi Iklim 2011".

Dalam pengarahan sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta semua peserta lokakarya bersikap terbuka, jujur, dan apa adanya dalam mengevaluasi kondisi pangan, terutama beras, tahun 2010.

Sutarto mengatakan, iklim memang akhirnya menjadi kambing hitam atas persoalan pangan yang terjadi. "Kalau 2010 kita hadapi problem besar, memang ini kenyataan yang dihadapi," katanya.

Menurut Sutarto, sebenarnya dia lebih senang tidak mengimpor beras. Pada 2006, ketika terjadi gejolak pangan, dia, termasuk Direktur Jenderal Tanaman Pangan, menolak impor meski kemudian hal itu berdampak pada harga. Tahun 2010 juga dia lebih memilih tidak mengimpor beras.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Pada awalnya pengadaan beras Bulog bagus hingga Juni 2010. Bahkan pengadaan per bulan mencapai 300.000 ton. Akan tetapi, begitu Badan Pusat Statistik pada angka ramalan II mengumumkan produksi padi hanya tumbuh 1,17 persen, pengadaan Bulog langsung turun menjadi hanya 100.000 ton per bulan.

Sutarto menyadari, apa yang dilakukan Bulog menarik perhatian pelaku pasar. Kekuatan stok beras Bulog juga selalu dipantau pedagang.

Dia mengatakan, biasanya operasi pasar (OP) baru mulai September. "Tahun 2010 beda karena OP sudah mulai dilakukan Juli. OP yang dilakukan terus-menerus menguras stok Bulog. Ini dibaca para spekulan yang langsung menaikkan harga beras," katanya.

Kebijakan impor beras yang baru dikeluarkan September 2010 juga tidak bisa optimal karena harga sudah telanjur tinggi. Saat ini target pemerintah adalah menurunkan harga beras. Tahun 2010 Bulog mendapatkan izin impor 1,5 juta ton dan baru kontrak 1,080 juta ton. "Sebanyak 230.000 ton dalam negosiasi, sisanya belum," dia menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com