Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Minta RI Waspada

Kompas.com - 14/01/2011, 09:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Dunia (World Bank) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,2 persen pada 2011 dan 6,5 persen pada 2012. Meskipun Indonesia telah diuntungkan dengan arus masuk modal internasional dan harga komoditas yang meningkat, negara ini juga masih menghadapi tantangan dalam mengelola risiko yang terkait.

“Indonesia telah menerima arus portfolio yang cukup tinggi yang tertarik oleh imbal hasil yang lebih tinggi dan prospek pertumbuhan yang kuat,” ucap ekonom utama Bank Dunia untuk Indonesia Shubham Chaudhuri dalam laporannya yang dirilis di Jakarta, Kamis (13/1/2011).

Ia mengatakan, arus modal masuk ini membawa banyak keuntungan, seperti biaya pembiayaan yang lebih rendah, tetapi juga meningkatkan ekonomi makro dan kekhawatiran kebijakan yang bijaksana. "Tantangannya adalah mengubah arus masuk ini menjadi investasi jangka panjang," katanya.

Dia menambahkan, di kebanyakan negara berpenghasilan rendah, sektor perdagangan meningkat pada tahun 2010 dan PDB mereka pada umumnya tumbuh 5,3 persen pada tahun 2010. Hal ini didukung oleh meningkatnya harga komoditas dan tingkat pengiriman uang dan pariwisata yang lebih rendah. Prospek negara-negara ini diprediksi kian menguat, dengan peningkatan pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing mencapai 6,7 dan 6,6 persen.

Menurut laporan ini, harga pangan yang relatif tinggi ini memiliki dampak yang beragam. Di banyak perekonomian, depresiasi dollar AS, kondisi lokal yang lebih baik, dan peningkatan harga untuk barang dan jasa berarti bahwa harga asli pangan belum meningkat sebanyak harga dollar AS dari komoditas pangan yang diperdagangkan secara internasional.

“Akan tetapi, peningkatan harga makanan pokok yang mencapai dua digit beberapa bulan terakhir ini lebih menekan rumah tangga yang dibebani dengan kemiskinan dan malanutrisi. Dan apabila harga pangan global terus meningkat seiring dengan komoditas utama lain, kondisi di tahun 2008 tak terelakkan,” ucap Manajer Makroekonomi Global di Kelompok Prospek Bank Dunia Andrew Burns.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com