Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Diharapkan Permudah Pulang TKI

Kompas.com - 18/01/2011, 14:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, mengharapkan pemerintah Arab Saudi memberikan perhatian khusus pada persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Ia pun meminta pemerintah Arab Saudi bisa mempermudah proses pemulangan 200 TKI yang terlantar di sana.

"Saya mengharapkan pemerintah Arab Saudi memberikan kemudahan dalam pemulangan para TKI di Arab," ucap Muhaimin, Selasa (17/1/2011), usai menggelar rapat koordinasi dengan Kepala BNP2TKI, di kantor BNP2TKI, Jakarta.

Ia mengungkapkan proses pemulangan 200 TKI di Arab Saudi yang sempat terekspos media terlunta-lunta di bawah kolong jembatan tersebut terhambat lantaran persoalan dokumen resmi yang tidak dimiliki TKI di sana. "Di Arab Saudi, setiap orang yang akan meninggalkan Arab harus dapat izin exit permit. Nah, tapi ini jadi sulit karena warga kita disana tidak punya dokumen," ujarnya.

Oleh karena itu, Menakertrans meminta proses pemberangkatan TKI ke luar negeri dapat dilakukan secara selektif mulai dari kapasitas dan kualitas dari para TKI sampai pengetatan agensi penyaluran TKI ke luar negeri. "Pengetatan bisa dilakukan dengan sertifikasi pelatihan TKI, penjaminan gaji dari agensi, dan penjaminan akases informasi. Selain itu dokumen juga harus diutamakan, dokumen nomor satu, jangan sampai tidak punya dokumen," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin ini.

Ia mengakui kini Konsulat Jenderal RI setiap bulannya menampung 100-200 untuk dipulangkan. Tetapi, setiap harinya, diakui Menakertrans, masuk 5-10 orang lagi. "Tetapi untuk TKI yang terlantar khusus itu kami belum tahu akan dipulangkan jumlahnya berapa, paling tidak satu pesawat," janji sang menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com