Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 6 Triliun Obligasi Negara Diserap Pasar

Kompas.com - 18/01/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Keuangan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dalam lelang pertama tahun 2011 dengan nilai Rp 6,05 triliun. Adapun jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 9,36 triliun. Dengan demikian, terjadi kelebihan penawaran dibandingkan dengan nilai obligasi yang diserap pasar sebesar 1,55 kali.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Selasa (18/1/2011). Menurut Rahmat, SBN yang diserap pelaku pasar dalam lelang ini adalah tiga dari empat seri yang ditawarkan.

Ketiga seri itu adalah FR0055 dengan nilai penyerapan Rp 200 miliar, seri FR0053 sebesar Rp 1,85 triliun, dan seri FR0054 senilai Rp 4 triliun. Satu-satunya seri yang ditawarkan, tetapi tidak diserap pelaku pasar, adalah SPN20120119.

Dalam lelang ini Kementerian Keuangan melepas obligasi seri FR0055 pada kupon 7,375 persen. Adapun seri FR0053 sebesar 8,25 persen dan seri FR0054 sebesar 9,5 persen. Dengan tingkat kupon dan harga yang ditetapkan pemerintah, imbal hasil FR0055 mencapai 7,52 persen, seri FR0053 sebesar 8,542 persen, dan seri FR0054 di level 10,099 persen.

Tahun 2011 pemerintah menargetkan penerbitan obligasi negara sebesar Rp 200,7 triliun. Dengan penerbitan pertama ini, pemerintah masih harus menghimpun dana Rp 194,7 triliun dari penjualan obligasi negara hingga akhir 2011.

Dana hasil penerbitan obligasi negara ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Pertama, menutup defisit APBN 2011 sebesar 126,7 triliun. Kedua, membayar SBN yang jatuh tempo dan membeli kembali surat utang yang belum jatuh tempo (cash buy back) Rp 74 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com