Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2011, 10:33 WIB

Yulvianus Harjono

KOMPAS.com — Gunawan Supriadi (41) pernah memiliki reputasi yang buruk. Pada masa lalunya, ia dikenal sebagai ”preman” yang menguasai sejumlah lahan perparkiran di Liwa, Lampung Barat. Namun, kini, warga lebih banyak mengenalnya sebagai pengusaha kopi luwak yang disegani.

Gunawan merupakan salah satu produsen kopi luwak di Way Mengaku, Liwa, Lampung Barat, dengan merek dagang Raja Luwak. Kopi luwak yang dihasilkan lewat pemeliharaan luwak di pekarangan rumahnya kini mampu menembus kafe-kafe mewah di Jakarta dan sejumlah kota besar di Tanah Air.

Bahkan, kopi luwak yang dihasilkan dari ”kampung” ini menjelma sebagai komoditas termasyhur di dunia. Bekerja sama dengan sejumlah eksportir, kopi luwak yang dihasilkan itu kini dinikmati pencinta kopi di beberapa negara, antara lain, Korea, Jepang, Hongkong, dan Kanada.

Kopi luwak produksi Gunawan telah menambah khazanah kekayaan kopi-kopi eksotis Nusantara. Di mata dunia internasional, kopi luwak asal Indonesia, khususnya dari Liwa, memiliki reputasi teramat baik, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kopi termahal dan terlangka di dunia.

Di luar negeri harga bisa mencapai Rp 5 juta-Rp 8 juta per kilogram dalam bentuk bubuk. Bandingkan dengan biji kopi Hacienda dari Panama dan kopi St Helena, Afrika, yang masuk di dalam jajaran kopi dunia termahal dengan harga masing-masing Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta per kg. Gunawan menjual kopi luwak dalam bentuk bubuk dengan harga tidak lebih dari Rp 600.000 per kg.

Nilai tambah

Selain mengharumkan nama daerah, bagi Gunawan, hal yang lebih penting adalah keberadaan kopi luwak dapat memberikan nilai tambah, yaitu penghidupan yang lebih layak bagi dirinya dan para perajin atau produsen kopi luwak lainnya. Pada gilirannya, para petani kopi juga bisa lebih terangkat kesejahteraannya.

”Usaha macam ini kan bisa menyejahterakan masyarakat yang penghidupannya rata-rata masih morat-marit. Petani (kopi) pun jadi punya uang tambahan di musim belum panen. Mereka tidak kesulitan harus menjemur dulu kopi di musim (ekstrem) ini,” ujar Gunawan.

Ketua kelompok perajin kopi Raja Luwak ini sekarang membina dan mengoordinasikan 10 produsen kopi luwak lainnya di Gang Pekonan, Way Mengaku, Liwa. Sebagian besar di antara mereka adalah para pemula yang tidak memiliki pasar ataupun merek dagang sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Cara Mudah Bayar Tagihan Listrik PLN melalui Aplikasi BRImo

Spend Smart
Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com