Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fuad Harus Amankan Penerimaan Pajak

Kompas.com - 21/01/2011, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Sebagai Direktur Jenderal Pajak yang baru, Fuad Rahmany, diharapkan mampu mengamankan penerimaan pajak dalam APBN 2011. Ini penting karena dalam beberapa tahun terakhir Ditjen Pajak dilaporkan gagal mencapai target penerimaan yang dibebankan kepadanya.

"Prioritas utama lainnya adalah menertibkan area abu-abu (tidak jelas) dalam peraturan perpajakan yang dikeluarkan Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak. Area abu-abu itu terlalu luas dan banyak serta sudah kontraproduktif, baik bagi iklim usaha maupun penerimaan pajak," ujar ekonom Dradjad Hari Wibowo di Jakarta, Jumat (21/1/2011).

Menurut Dradjad, sosok Fuad memiliki kelebihan, yakni bukan koruptor dan cepat belajar. Namun, kelemahan utamanya adalah tidak rendah hati dan kadang merasa paling tahu terhadap sesuatu.

Kejadian dalam kasus Krakatau Steel dan penyusunan Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang macet adalah contohnya.

Fuad memulai dengan awal yang bagus di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Namun, ia kemudian kurang berhasil meningkatkan pengawasan Bapepam LK. "Meski demikian, posisi yang dia ambil dalam rapat KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) tentang bailout (suntikan dana) Bank Century merupakan posisi yang sangat tepat dan saya dukung sepenuhnya. Dia, Anggito (Anggito Abimanyu, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal), dan Darmin (Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia) sama-sama meragukan, benarkah Bank Century itu bank sistemik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com