Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2011, 10:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan mata uang dalam negeri menunjukkan penguatan 5 poin terhadap dollar AS, kurs Rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Rabu (26/1/2011) pagi ini berada pada Rp 9.042 dibanding sebelumnya Rp 9.047.

Analis Asjaya Indosurya Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan, menguatnya rupiah salah satunya dipicu menurunnya data penjualan ritel di AS dan masih tingginya tingkat pengangguran.

"Kondisi makro yang stabil memicu pelaku pasar uang kembali menempatkan dananya ke dalam bentuk rupiah, setelah sebelumnya pelaku pasar banyak yang keluar dari rupiah," katanya.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah diproyeksikan akan kembali menguat pada perdagangan hari ini. Pasalnya, investor asing tampaknya masih mungkin untuk menempatkan dananya di dalam negeri. "Diperkirakan penguatan kemarin akan berlanjut kendati sifatnya masih temporer. Tren bearish masih cukup kuat karena investor global cenderung dalam posisi cash untuk peluang yang lebih baik. Namun kami optimis rupiah akan bergerak menguat," katanya.      Penguatan rupiah itu, lanjut dia, menunjukkan fundamental ekonomi kawasan Eropa dan AS sedikit berjalan lambat, maka pelaku pasar uang berpotensi menempatkan kembali dananya dalam bentuk rupiah. "Penguatan rupiah memberikan sinyal positif kedepan dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujarnya.      Dengan menguatnya rupiah, menandakan posisi dana asing masih berada di dalam negeri, sekaligus memberi keyakinan terhadap ekspektasi pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia sebesar 6,5 persen dapat tercapai. "Sebelumnya banyak pelaku pasar keluar dari rupiah, untuk dialihkan dalam bentuk dollar AS, dan ada juga yang membeli emas sebagai salah satu intrumen investasi yang baik, sebagian lagi dalam bentuk cash," kata Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com