JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa saham Filipina dan Indonesia hari ini terpukul hebat. Dua indeks acuan di emerging market ini mengalami penurunan bulanan paling besar sejak 2008. Selain kecemasan inflasi, gejolak politik Mesir juga mendorong investor memilih untuk melepas saham-saham di Asia.
Pada penutupan siang ini bursa saham Filipina melorot 2,2 persen menjadi 2.881,47. Ini merupakan level paling rendah sejak 8 September lalu. Kondisi tak jauh berbeda juga dialami bursa saham Indonesia yang ditutup anjlok 2,3 persen, terbesar sejak 10 Januari, ke posisi 3.407,58.
Dengan demikian, jika ditotal, sepanjang bulan ini bursa Filipina sudah anjlok 7,6 persen. Sementara bursa Indonesia sudah terjun 8,1 persen, terburuk sejak Oktober 2008.
"Situasi di Mesir memperburuk kondisi pasar yang saat ini tengah lemah. Kecemasan akan inflasi dan suku bunga acuan mendorong aksi profit taking investor. Belum lagi kecemasan akan suplai minyak seiring krisis Mesir. Kondisi itu bisa memperburuk masalah inflasi menjadi lebih besar," papar Rico Gomez dari Rizal Commercial Banking Corp kepada Bloomberg.
Catatan saja, indeks acuan Filipina sudah merosot 12 persen dari rekor tertingginya yang dicapai 4 November lalu. Sementara bursa Indonesia turun 10 persen dari posisi rekor yang tercipta 9 Desember lalu. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.