Di Asia, Harga Minyak Masih di Atas 100 Dollar AS

SINGAPURA, KOMPAS.com — Harga minyak dunia berada di atas kisaran 100 dollar AS per barrel di perdagangan Asia pada Selasa (1/2/2011), di tengah-tengah kekhawatiran situasi di Mesir yang akan mengganggu pasokan minyak melalui Terusan Suez.

Mesir memang bukan produsen minyak utama dunia, tetapi merupakan tempat Terusan Suez berada yang sangat penting untuk mengalirkan 2,4 juta barrel minyak per hari, setara dengan produksi minyak Irak atau Brasil.

Kontrak utama New York, harga minyak mentah jenis light sweet pengiriman Maret turun 22 sen ke posisi 91,97 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah Brent North Sea juga untuk penyerahan Maret turun 57 sen menjadi 100,44 dollar AS per barrel, bahkan sempat menyentuh 101,73 dollar AS semalam, tingkat tertinggi sejak Oktober 2008.

Pada perdagangan Senin (31/1/2011), di bursa London, harga minyak ICE Brent untuk kontrak Maret ditutup naik 1,59 dollar AS per barrel ke posisi 101,73 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak WTI light sweet di pasar New York untuk pengiriman Maret naik hingga 2,85 dollar AS menjadi 93,19 dollar AS per barrel.

"Untuk Brent, kami masih dapat melihat kecenderungan harga naik lagi...jika ketegangan masih terus berlanjut. Hal itu akan terus memberikan dorongan terhadap harga minyak," kata Ong Yi Ling, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.

Namun, kenaikan tajam di pasar minyak pada akhirnya akan terhalang oleh "banyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa harga yang tinggi mungkin menjadi suatu ancaman untuk pemulihan kembali ekonomi," kata Ong.