Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Rupiah Bisa Terus Menguat

Kompas.com - 07/02/2011, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih bisa terus menguat di bawah Rp 9.000 per dollar AS setelah dinaikkannya BI rate dari 6,50 persen menjadi 6,75 persen.

"Menurut perhitungan sementara ini rupiah bisa lebih kuat di bawah Rp 9.000 per dollar AS dan tidak mengganggu daya saing ekspor maupun neraca BI," kata Hartadi saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (7/2/2011).

Dikatakannya, penguatan rupiah sudah diprediksi BI saat menaikkan BI rate Jumat (4/2/2011) kemarin yang mendorong masuknya kembali investor asing membeli portofolio rupiah.

Penguatan rupiah, katanya justru diharapkan dapat membantu menurunkan tekanan inflasi yang berasal dari luar atau imported inflation. "Penguatan rupiah masih bisa ditolerir sepanjang menguat bersama-sama mata uang lain negara-negara kompetitor dagang," katanya.

Hartadi juga mengatakan tidak khawatir masuknya arus dana asing akan membuat biaya moneter yang dikeluarkan BI bertambah besar sehingga membuat defisit neraca BI membengkak. "Stabilitas makro di atas segalanya buat bank sentral. Tekanan terhadap neraca BI tentu harus diupayakan minimal namun prioritas utama adalah perekonomian nasional," katanya.

Mengenai dinaikkannya BI rate sebesar 25 basis poin setelah bertahan sejak Agustus 2009, Hartadi mengatakan itu disebabkan karena perubahan ekspektasi inflasi ke depan yang sangat cepat akibat kenaikan komoditi dunia termasuk pangan dan crude oil. "Kalau tidak kita berikan signal kenaikan BI Rate dikhawatirkan tekanan inflasi ke depan tidak terkendali," katanya.       Kurs tengah rupiah terhadap dolar AS pada Senin siang ini tercatat di posisi Rp 8.975 per dollar AS atau menguat dibanding Jumat (4/2/2011) sebesar Rp 9.030 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com