Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Pimpin Pembongkaran Peti Kemas

Kompas.com - 10/02/2011, 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Thomas Sugijanta memimpin pembongkaran dua peti kemas yang dicurigai berisi barang selundupan di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/2/2011).

Sesuai surat izin pengiriman barang, kedua peti kemas yang dikirim dari Singapura itu diterangkan berisi plastik gulungan. Namun, setelah dibongkar, ditemukan puluhan kotak berisi minuman keras seharga Rp 1 juta-Rp 8 juta per botol di kedua peti kemas tersebut. Kotak-kotak tempat menyimpan minuman keras itu diletakkan di tengah tumpukan kotak berisi plastik.

Agus mengatakan, pengungkapan penyelundupan itu berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai Tanjung Priok yang menemukan bentuk barang yang mencurigakan pada pemeriksaan sinar X. Oleh karena itu, kedua peti kemas yang dikirim dari Singapura itu ditahan petugas Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok meskipun kedua peti kemas itu sudah tiba sejak 29 Januari 2011. ”Penyelundupan barang seperti ini sangat merugikan negara,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, sebelumnya petugas Bea dan Cukai juga telah menahan 102.000 botol minuman keras yang diselundupkan lewat Pelabuhan Teluk Naga, Tangerang, Banten. Penyelundupan itu merugikan negara sebesar Rp 15 miliar dengan nilai total minuman itu mencapai Rp 50 miliar.

Selain minuman keras, Thomas Sugijanta mengatakan, pihaknya juga sedang memantau arus daging impor dari Selandia Baru dan Australia lewat Singapura. Selama satu bulan ini, katanya, ditemukan 77 peti kemas berisi daging sapi impor dari kedua negara itu yang tidak dilengkapi izin administrasi yang memadai.

Namun, untuk saat ini, kata Thomas Sugijanta, pihaknya belum dapat membongkar 77 peti kemas berisi daging sapi itu. Seluruhnya masih dalam proses pemeriksaan karantina hewan yang berada di bawah Kementerian Pertanian.

Agus menambahkan, pihaknya memang berusaha secara ketat memantau seluruh barang yang masuk di setiap pelabuhan ataupun bandara di Indonesia.(MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com