Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Dapat 20 Persen

Kompas.com - 10/02/2011, 18:10 WIB

KOMPAS.com - Negara mendapat 20 persen dari total pendapatan Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (BLU PPKK). Direktur Utama PPKK Hendardji Soepandji mengemukakan hal itu pada Kamis (10/2/2011). "Dana tersebut masuk dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)," kata Hendardji.

Lebih lanjut, Hendardji mengatakan pada 2010, PPKK berhasil meraih pendapatan Rp 107 miliar. "Tahun ini, kami menargetkan mendapat Rp 300 miliar," tutur purnawirawan mayor jenderal TNI ini.

Berkenaan dengan itu, terang Hendardji, pihaknya meluncurkan ke publik rencana pembangunan terbaru untuk Komplek Kemayoran hingga 15 tahun ke depan. Kawasan Kemayoran melalui PPKK berada di bawah naungan Sekretariat Negara. Bersama dengan Kawasan Gelora Bung Karno, Kemayoran merupakan BLU.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 7/1999, pemerintah menetapkan Kemayoran sebagai kawasan perdagangan internasional. Kendati begitu, kebanyakan khalayak hanya mafhum kalau bekas bandara internasional Jakarta ini adalah lokasi Pekan Raya Jakarta (PRJ) tiap Juni hingga Juli. Padahal, aku Hendardji yang menduduki jabatan direktur utama sejak 6 Oktober 2010, kegiatan perekonomian lainnya di kawasan yang kini menjadi superblok bisnis dan residensial tersebut sudah berlangsung lama juga di lokasi seluas 454 hektare ini.

Oleh karena itulah, pihaknya menggelar rencana pembangunan terbaru yang menelan biaya Rp 7,2 triliun. Mayoritas dana, Rp 4 triliun, akan tersedot untuk pembangunan infrastruktur. Sementara, sisanya, Rp 3,2 triliun habis dipakai untuk pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum. 

Secara rinci, dari dana pembangunan infrastruktur tersebut, Rp 3 triliun akan meliputi pembuatan jaringan transportasi bawah tanah meliputi pelayanan kereta api massal dan cepat (MRT) maupun kendaraan bermotor. Selanjutnya, Rp 1 triliun dipakai untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di atas tanah sebagai penghubung semua blok di kawasan yang bernama Komplek Kemayoran.

Hendardji lebih lanjut menerangkan, dana pengembangan Rp 7,2 triliun itu berasal dari partisipasi komunitasi bisnis di Komplek Kemayoran. Jumlahnya sekitar 30 pengembang. "Tidak ada dana dari pemerintah," ujarnya.

Di samping itu, PPKK juga meningkatkan fungsi Komplek Kemayoran dengan maksimalisasi jaringan teknologi informasi (IT) satu pintu. Menurut pemaparan Direktur Utama Mega Kemayoran Sasmita Winata, dalam kesempatan tersebut, proyek itu akan menelan biaya Rp 100 miliar.

Realisasi jaringan berbasis IT itu, tahun lalu baru berwujud ruangan pusat data seluas 175 meter persegi di salah satu  area gedung dekat Mal Mega Glodok Kemayoran (MGK), masih di Komplek Kemayoran. Pada pengembangan berikutnya, pusat data akan menempati dua lantai dengan luas masing-masing 750 meter persegi. "Rencananya, hingga 600 perusahaan internasional akan menyimpan data mereka di pusat data tersebut," demikian Sasmita Winata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com