Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Bantu Indonesia Bikin Smart City

Kompas.com - 15/02/2011, 01:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah, Jepang telah menyiapkan masterplan prioritas wilayah metropolitan (Metropolitan Priority Area/MPA) sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Indonesia dan Jepang untuk mengembangkan daerah perkotaan berdaya saing tinggi.

"Program MPA akan dimulai detail masterplannya untuk pembangunan yang khusus pada sektor transportasi, kawasan industri, kecukupan listrik, power plant, pelabuhan, bandar udara dan juga yang disebut dengan smart city," ujar Hatta soal hasil pertemuan dengan Keidanren (Kamar Dagang dan Industri Jepang) di Jakarta, Senin (14/2/2011).

Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara mengenai Prioritas Wilayah Metropolitan di Nusa Dua, Bali 10 Desember 2010.

Dengan demikian, Hatta mengatakan, pelaksanaan wilayah metropolitan dapat segera terwujud setelah dilakukan kesepakatan dengan Duta Besar Jepang pada 17 Maret 2011 mendatang.

"Kedatangan (Keidanren) mereka dalam rangka kunjungan ke negara-negara Asean dan khusus Indonesia adalah menegaskan kembali komitmennya tentang enam koridor ekonomi dan khususnya akan dilaksanakannya kick off MPA yang sudah kita sepakati bersama Dubes Jepang pada 17 Maret 2011," ujarnya.

Hatta menjelaskan, kunjungan Keidanren ke Indonesia juga merupakan bagian dari rencana integrasi ASEAN 2015 dan pembentukan ASEAN Connectivity. "Namun saya sampaikan bahwa sebelum ada ASEAN Connectivity maka Indonesia Connectivity harus terwujud," katanya.

Delegasi Kamar Dagang dan Industri Jepang (Keidanren) dipimpin ketuanya Yonekura Hiromasha melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Hadir juga dalam pertemuan yang membahas kerjasama ekonomi Indonesia-Jepang itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Koijiro Shiojiri.           

Sebelumnya, Ketua Keidanren pernah menyatakan ketertarikannya untuk mengambil bagian dalam pembangunan berbagai proyek berbasis "public private partnership" (PPP) di Indonesia. Keidanren yakin skema PPP itu merupakan cara terbaik untuk membangun proyek-proyek di Indonesia.

Untuk itu, pemerintah telah menawarkan kerja sama dengan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Keidanren untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan transportasi, energi geothermal, keamanan pangan, lingkungan hidup, dan listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com