Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Siapkan Pinjaman Lunak buat RI

Kompas.com - 17/02/2011, 10:42 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan menawarkan pinjaman lunak khusus bagi perusahaan Indonesia yang berniat membangun infrastruktur dalam kaitan pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia. Pinjaman ini ditawarkan dengan suku bunga 0,15 persen pertahun secara langsung oleh Menteri Ilmu Pengetahuan Ekonomi Korea Selatan Choi Joong Kyung kepada Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Hatta mengungkapkan hal tersebut di Seoul, Korea Selatan, Kamis (17/2/2011) menjelang Pertemuan Makan Siang Bersama antar Pengusaha Korea Selatan dan Indonesia.

Menurut Hatta, mekanisme pinjaman lunak tersebut diberi nama Economic Development Cooperation Fund atau Dana Kerjasama Pengembangan Ekonomi. "Itu sudah disiapkan pemerintah Korea Selatan. Ini disampaikan secara langsung oleh Menteri Choi pada saat Joint Meeting (pertemuan bersama) antara menteri kemarin (Rabu, 16 Februari 2011)," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Lee Myun Bak memerintahkan Menteri Ilmu Pengetahuan Perkenomian Choi Joong Kyung untuk membentuk tim khusus percepatan kerjasama ekonomi dan investasi di Indonesia, sebagai reaksi atas surat resmi dari Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Korea Selatan akan menyampaikan laporan tentang proyek-proyek pilihan mereka di Indonesia secara resmi di Bali, pada April 2011.

Surat sudah disampaikan kepada Presiden Lee pada 16 Februari 2011. Presiden Lee menilai Indonesia tidak hanya memiliki hubungan biasa, tetapi juga hubungan istimewa yang diikat dalam persahabatan yang erat. Sebagai bentuk perhatiannya, Presiden Lee membentuk tim khusus itu.

Surat disampaikan Hatta secara langsung kepada Presiden Lee di istana Kepresidenan yang kerap dinamai Blue House di Seoul. Ikut menyaksikan penyerahan surat tersebut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung.

Hatta juga menyerahkan satu berkas dokumen lengkap mengenai Enam Koridor Ekonomi dan Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Indonesia. Meskipun salah satu bagian dari Koridor Ekonomi itu terdiri atas potensi proyek-proyek di Pulau Jawa, namun Hatta mengarahkan agar investasi dari Korea Selatan ditanamkan di luar Jawa, terutama kawasan timur Indonesia.

"Jadi sebelum Tim Khusus Korea itu dibentuk pun sudah ada realisasi investasi dari Korea, yakni Posco yang akan mulai pembangunan pabrik baja pada Mei 2011 (senilai 6 miliar dollar AS) dan Hankook Tire yang akan mulai Juni 2011 (1,5 miliar dollar AS). Itu saja sudah 7,5 miliar dollar AS, belum lagi yang lain," tutur Hatta. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com