Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak Sulit 950.000 Barrel

Kompas.com - 24/02/2011, 19:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperkirakan akan sangat berat untuk mencapai produksi minyak mentah siap jual atau lifting pada tahun 2011 sebanyak 950.000 barrel per hari. Padahal 950.000 barrel per hari itu merupakan angka yang berada jauh di bawah asumsi APBN 2011, yakni sebesar 970.000 barrel per hari.

"Lifting kelihatannya tidak lebih dari 950.000 barrel per hari tahun ini. Target APBN 2011 kelihatannya tidak bisa tercapai," ungkap Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Menurut Agus, faktor utama turunnya realisasi lifting 2011 adalah pertama, adanya interpretasi undang-undang pelayaran yang menganggap alat produksi minyak lepas pantai atau drilling rig sebagai kapal. Akibatnya, alat produksi ini juga terkena aturan tentang azas cabotage, di mana kapal yang boleh berlayar di dalam kawasan Indonesia harus berbendera Indonesia.

Masalahnya, drilling rig hanya dapat diperoleh dari hasil sewa yang dimiliki perusahaan-perusahaan asing, tidak ada perusahaan Indonesia yang sanggup menjadi penyedia jasa sewa drilling rig. Akibatnya, pengadaan drilling rig ini membuat perencanaan produksi dari para kontraktor minyak menjadi terganggu.

"Selain itu, faktor kedua, masalah sumur minyak di kawasan Cepu yang diperkirakan belum maksimal produksinya. Rencana semula sudah ada produksi, namun ternyata ada kemunduran," ujarnya.

Pemerintah berusaha agar target lifting minyak dan gas dalam APBN 2011 tercapai, yakni 970.000 barrel per hari. Untuk mendorong produksi itu, pemerintah mempersiapkan berbagai kebijakan yang memberikan insentif kepada pelaku bisnis di sektor migas.

Itu antara lain dengan menyelesaikan peraturan pemerintah (PP) tentang cost recovery, PP tentang lingkungan hidup yang terkait dengan ladang eksploitasi migas, serta menyelesaikan masalah asas cabotage.

Adapun dari sisi permintaan, program diversifikasi energi harus tetap dilakukan. Tidak hanya panas bumi, tetapi juga gas. Salah satunya adalah menyeragamkan harga jual gas, baik dari Pertamina maupun dari PN Gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com