Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Mentah 103,31 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 02/03/2011, 19:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Harga Minyak Indonesia melaporkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Februari 2011 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai 103,31 dollar AS per barrel, naik 6,22 dollar AS per barrel dibandingkan Januari 2011, yang mencapai 97,09 dollar AS per barrel. 

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional itu dipengaruhi pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti Mesir, Aljazair, Yaman, Bahrain, dan Libya, serta meningkatkan kekhawatiran terhambatnya suplai minyak mentah dan penurunan produksi. 

Libya sebagai pemasok minyak mentah dengan tingkat produksi 1,6 juta barrel per hari atau sekitar 1,8 persen suplai minyak mentah dunia diperkirakan telah kehilangan produksinya sebesar 0,5-1 juta barrel per hari.

Penyebab lain, OPEC menilai peningkatan harga bukan karena fundamental pasar, melainkan respons spekulatif atas kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika. Beberapa pemerintah anggota OPEC butuh peningkatan pendapatan secara cepat untuk menyediakan perlindungan sosial dan keamanan, menghadapi kemungkinan pergolakan politik di wilayahnya sehingga menyarankan harga minyak tetap tinggi sepanjang masih dapat diserap oleh pasar.

"Musim dingin berkepanjangan di sejumlah wilayah belahan bumi bagian utara, seperti Eropa, AS dan Kanada, meningkatkan konsumsi produk minyak, khususnya fuel oil yang diindikasikan dari menurunnya stock fuel oil AS 4,2 juta barrel dibanding bulan sebelumnya," tambah Tim Harga Minyak Indonesia dalam laporannya sebagaimana dikutip dalam situs Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu (2/3/2011) di Jakarta.

Peningkatan harga minyak dunia juga disebabkan meningkatnya perkiraan permintaan minyak mentah dunia berdasarkan beberapa sumber. International Energy Agency (IEA) dan Energy Information Administration (EIA) dalam laporan Februari 2011 memperkirakan konsumsi minyak global rata-rata 1,5 juta barrel per hari pada tahun 2011 yang ditopang oleh konsumsi negara-negara non-OECD, khususnya China, Brasil, dan Timur Tengah, serta pertumbuhan konsumsi di negara OECD Amerika Utara.

Selain itu, OPEC dalam laporan bulan Februari 20 11 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global 2011 sebesar 1,4 juta barrel per hari. Utamanya ditopang oleh meningkatnya aktivitas manufaktur di AS dan China yang disebabkan oleh stimulus dan insentif perekonomian yang diberikan oleh pemerintahnya.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh tetap tingginya permintaan minyak mentah dari China yang mencapai 10,4 juta barrel per hari dan peningkatan permintaan gasoline dan gasoil di India.

Harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Februari 2011 dibandingkan bulan sebelumnya adalah, WTI (Nymex) naik 0,16 dollar AS per barrel dari 89,58 dollar AS per barrel menjadi 89,74 dollar AS per barrel. Tapis (Platts) naik 7,41 dollar AS per barrel dari 100,35 dollar AS per barrel menjadi 107,76 dollar AS per barrel. Basket OPEC naik 7,02 dollar AS per barrel dari 92,83 dollar AS per barrel menjadi 99,85 dollar AS per barrel.

Terkait kontradiksi pergerakan harga antara WTI terhadap Brent disebabkan meningkatnya persediaan minyak mentah AS, khususnya stock di Cushing, Oklahoma (titik pengiriman minyak mentah WTI di AS). Sementara pergerakan harga Brent dipicu penurunan alamiah produksi di kawasan Laut Utara, peningkatan volume perdagangan Brent yang mencapai 43 persen, aliran dana spekulasi dan pergolakan politik yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com