Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Bank BUMN Raup Laba Rp 22 Triliun

Kompas.com - 09/03/2011, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Empat bank badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) meraup laba bersih sekitar Rp 22 triliun di sepanjang 2010.

Rinciannya, laba BRI sebesar Rp 9,03 triliun, BRI Rp 8,8 triliun, BNI sekitar Rp 3 triliun, dan BTN senilai Rp 1 triliun.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, kenaikan laba ini karena didorong kinerja penyaluran kredit bank BUMN.

”Lihat saja Bank Mandiri dengan pangsa pasar besar dan hasil dari right issue, maka dapat menyalurkan kredit yang besar sehingga untuk 2011 ini labanya bisa naik 2 persen atau sampai Rp 10 triliun,” kata Mustafa, Rabu (9/3/2011).

Mustafa bilang, agar bank BUMN dapat lebih fokus dalam penyaluran kredit. Lanjutnya, empat bank BUMN itu mendorong penyaluran kredit ke sektor yang berbeda-beda, seperti Mandiri ke kredit korporasi, BRI pada kredit usaha mikro serta kecil dan menengah (UMKM), BTN ke kredit pemilikan rumah (KPR), dan BNI fokus pada kredit infrastruktur.

Melihat persaingan empat bank BUMN dalam mendapatkan keuntungan, Menteri BUMN mengimbau agar ada pemangkasan jumlah dividen dari bank berpelat merah yang berasal dari tahun 2010. Pemangkasan itu juga akan diterapkan kepada BUMN lain yang mendorong pertumbuhan sektor riil.

”Kami akan mempelajari profil setiap bank karena pembayaran dividen setiap bank akan berbeda-beda walaupun sesama BUMN,” tutur Mustafa. (Nina Dwiantika, Wahyu Satriani/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com