JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas pemilik baru Aora TV mulai terang. Presiden Direktur PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) Sugiono Wiyono menyatakan, dia termasuk pemegang saham operator penyedia layanan televisi berbayar tersebut.
Sugiono mengakui, ia membeli saham operator TV berbayar yang dulu dimiliki kakak beradik Ongki M. Soemarmo dan Rini M. Soemarmo ini. "Tapi saya masuk secara pribadi, bukan atas nama perseroan," ungkap Sugiono kepada KONTAN, kemarin (10/3/2011).
Namun saat ditanya seberapa besar kepemilikannya di operator pay TV yang sempat mati suri tersebut, Sugiono menolak menjawab. Ia hanya mengungkapkan, nilai penyertaannya tidak begitu besar.
Jadi tidak aneh kalau kini jaringan OkeShop juga menjajakan produk Aora TV. Hal ini sebagai bentuk sinergi bisnis antara OkeShop dan Aora TV. "Pelanggan pay TV di Indonesia baru sekitar satu juta pemakai, padahal potensinya sampai 20 juta pemakai," beber dia.
Namun Sugiono menegaskan, sinergi tersebut bukanlah kompensasi atas penyertaan sahamnya di Aora TV. Sinergi tersebut, imbuhnya, murni soal bisnis dan tidak ada kompensasi atas penyertaan saham yang ia lakukan.
OkeShop sendiri sudah mulai menjual layanan pay TV sejak pertengahan 2010. Menurut Direktur Layanan Korporat dan Tresuri TRIO Juliana Samudro, ada bagi hasil penjualan antara Aora TV dan OkeShop. Namun ia menolak mengungkapkan detail skema bagi hasil tersebut.
Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai, langkah Sugiono membeli saham Aora TV akan menguntungkan operator TV berbayar tersebut. Mereka bisa memangkas biaya pendirian gerai dan tidak perlu lagi melakukan pemasaran door to door.
TRIO sendiri getol berekspansi. Selain fokus mengembangkan pasar di dalam negeri, pengelola jaringan gerai ponsel OkeShop ini akan ekspansi ke luar negeri tahun ini.TRIO terutama mengincar pasar ASEAN. Pasalnya, penetrasi ponsel di ASEAN masih terbatas.
Sementara di pasar domestik, tahun ini TRIO berencana masuk di kota-kota tingkat dua di tiap provinsi. TRIO menargetkan membuka 100 gerai baru tahun ini, 50 di antaranya berada di Jawa. (Didik Purwanto, Adisti Dini Indreswari/Kontan)
Baca: WikiLeaks: SBY Menyalahgunakan Kekuasaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.