Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tetap Komitmen Proyek Metropolitan

Kompas.com - 14/03/2011, 14:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri atau METI Jepang, Tadahiro Matsushita dijadwalkan hadir di Indonesia untuk tetap melanjutkan komitmen mereka dalam membangun proyek Prioritas Wilayah Metropolitan atau MPA. Meskipun disibukkan oleh program kedaruratan untuk pemulihan pasca bencana gempa berukuran 8,9 skala richter dan tsunami pada 11 Maret 2011, Jepang tetap mengirimkan pejabat tingginya ke Indonesia.

"Saya tadi berkomunikasi dengan Dubes (Duta Besar) Jepang (Kojiro Shiojiri) untuk program kick off meeting (pertemuan permulaan sebagai tanda dimulainya suatu program) MPA. Dengan demikian, MPA tetap akan berjalan. Namun, yang datang bukan menteri METI, tetapi wakil menterinya," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Jakarta, Senin (14/3/2011).

Menurut Hatta, dengan demikian, agenda Kick off meeting tersebut tetap akan digelar sesuai jadwal pada 17 Maret 2011. Artinya seluruh program yang sudah menjadi komitmen dengan Jepang akan tetap berjalan.

"Walaupun tentu sayang sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi dengan Jepang. Kami berharap mudah-mudahan Jepang dapat segera mengatasi musibah itu," ujarnya.

Sebelumnya, rencana Pertemuan Permulaan atau Kick Off Meeting rencana induk MPA diperkirakan akan ditunda akibat bencana gempa itu. MPA disiapkan oleh Indonesia dan Jepang untuk mengembangkan daerah perkotaan berdaya saing tinggi. Rencana induk program MPA akan mulai didetailkan untuk pembangunan pada sektor transportasi, kawasan industri, pembangkit listrik, pelabuhan, bandar udara, dan smart city (kota cerdas).       

Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara mengenai Prioritas Wilayah Metropolitan di Nusa Dua, Bali 10 Desember 2010. Nota kesepahaman itu rencananya akan dimatangkan pada 17 Maret 2011.

Pertemuan itu akan memadukan keinginan para pengusaha Jepang dengan program percepatan pembangunan ekonomi Indonesia yang mengutamakan penciptaan kawasan pertumbuhan di enam koridor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

    Whats New
    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

    Earn Smart
    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

    Whats New
    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

    Whats New
    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

    Whats New
    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

    Whats New
    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

    Whats New
    Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

    Work Smart
    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

    Whats New
    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

    Whats New
    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

    Whats New
    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

    Whats New
    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

    Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com