Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Turunkan Target Inflasi Tahun Depan

Kompas.com - 16/03/2011, 12:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini pemerintah berkomitmen kuat akan mengendalikan inflasi sesuai target sebesar 5 plus minus 1 persen. Adapun tahun depan Bank Indonesia (BI) akan berupaya menurunkan target menjadi 4 plus minus 1 persen. "Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) adalah suatu kegiatan yang sudah dirancang bertahun-tahun lalu. Kita menyadari inflasi kita sudah mulai menurun sejak zaman orde baru yang mencapai dua digit," jelas Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution kepada wartawan dalam acara Rakornas II Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2011, di Jakarta, Rabu (16/3/2011).

Menurutnya, negara-negara di sekitar Indonesia, inflasinya lebih rendah. Darmin pun menyebutkan, dulu Filipina sama-sama begerak turun dengan Indonesia, tapi 4-5 tahun belakangan ini turun lagi menjadi 4 plus minus 1. Upaya mencapai inflasi yang rendah dan stabil merupakan salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai pemerintah. Mengingat inflasi yang turun atau rendah maka suku bunga pun rendah, dan dunia usaha akan diuntungkan.

Dikatakan Darmin, untuk mencapainya, kebijakan moneter dan fiskal nasional saja namun perlu dukungan dari daerah. "Sejak tiga tahun yang lalu, tepatnya 2008, kita melihat kebijakan fiskal dan moneter yang sifatnya nasional tidak cukup untuk mengendalikan inflasi. Dari sana kita bertekad mengikutsertakan daerah. Sejak itu membentuk TPID," sebutnya.

Saat ini sudah terbentuk TPID di 55 kota dengan di dalamnya termasuk 32 ibukota propinsi, dari target 66 kota. Hasilnya sejumlah daerah sudah bisa mengendalikan tingkat inflasinya, bahkan ada yang dibawah tingkat inflasi nasional. "Ada daerah yang inflasinya bagus, tapi level harganya tinggi, dan ada daerah yang 2 tahun terakhir ini sistematik ada di bawah level inflasi nasional, seperti di Sumatera ada Pekanbaru, Lokshumawe, Batam, di Jawa ada Bandung, Depok, Bekasi, Surabaya, Sumenep, Jogja, Purwokerto, termasuk Jakarta. Sedangkan timur hanya Jayapura," tambahnya.

Sebagai upaya memperkuat, pada Rakornas kali ini, ditandatangi juga Nota Kesepahaman mengenai koordinasi pemantauan dan pengelolaan inflasi daerah antara Menko Perekonomian, Mendagri, dan Gubernur BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com