Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Tingkatkan "Value" Perusahaan?

Kompas.com - 17/03/2011, 16:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penawaran umum saham perdana alias IPO (Initial Public Offering) diyakini sebagai metode utama untuk meningkatkan pemodalan bagi perusahaan. "Kinerja keuangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mengalami perbaikan pasca IPO, diantaranya kenaikan pendapatan usaha. Hasil pengujian Wilcoxon signed-rank test menunjukkan terjadi peningkatan penjualan riil rata-rata 142,56 persen," jelas Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementrian BUMN Pandu Djajanto, di Jakarta, Kamis (17/3/2011).

Tidak hanya itu, rata-rata laba bersih pun meningkat, hasil Wilcoxon signed-rank test juga menunjukkan peningkatan ROS (return on sales) cukup tajam dari rata-rata 9,15 persen sebelum privatisasi menjadi 24,66 persen setelah privatisasi. ROE (return on equity)pun meningkat dari 11,5 menjadi 22,32 persen.

Peningkatan lainnya terjadi pada ekuitas, dengan rata-rata Debt to equity ration (DER) membaik dari 413,44 persen menjadi 203,77 persen setelah privatisasi. Terkait dengan jumlah karyawan, tidak menjamin terjadi peningkatan jumlah, karena ada beberapa BUMN justru mengurangi karyawannya. "Namun, secara umum tidak terjadi PHK besar-besaran setelah privatisasi sebagaimana dikhawatirkan berbagai pihak," jelas Pandu.

Analisis Kementrian BUMN terhadap BUMN yang telah melakukan IPO, khususnya Telkom, Timah, Indosat, Antam, Semen Gresik, dan BNI, hanya Telkom dan Antam yang mengalami pengurangan karyawan. Telkom melakukan pengurangan yang signifikan dengan sekitar 5.000 karyawan setelah privatisasi. "Dengan data tersebut, pengurangan karyawan sebagai yang dikhawatirkan pasca-privatisasi tidak terbukti," jelasnya.

Menurutnya, dukungan penuh karyawan selaku internal stakeholder menjadi yang terpenting bagi keberhasilan proses IPO. Maka perusahaan perlu menjaga aset ini sebaik-baiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com