Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Taspen Tomboki Pemerintah Rp 8 T

Kompas.com - 23/03/2011, 09:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Taspen menomboki pembayaran tunjangan hari tua yang harus disalurkan kepada para pensiunan pegawai negeri sipil sejak 2007 senilai Rp 8 triliun. Akan tetapi, hingga saat ini Kementerian Keuangan belum mengakui utang tersebut dan belum memasukkannya dalam neraca laporan keuangan pemerintah pusat.

”Jumlahnya terus meningkat. Hal itu mulai muncul sejak 2007 hingga saat ini,” ujar Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara, Kementerian Keuangan, Agus Suprijanto, di Jakarta, Selasa (22/3/2011).

Menurut Agus, jumlah tunjangan hari tua (THT) yang ditangani PT Tabungan Asuransi Pensiun (PT Taspen) tersebut terus meningkat karena hingga 2009, jumlahnya masih mencapai Rp 7,4 triliun. Namun, sepanjang 2010, jumlahnya meningkat menjadi Rp 8 triliun. ”Kami akan melaporkan kepada Menteri Keuangan. Nanti, Menteri Keuangan yang akan menetapkan sebagai utang pemerintah,” katanya.

Sebelumnya, dalam audit laporan keuangan pemerintah pusat 2005, Badan Pemeriksa Keuangan mencatat kekurangan pendanaan penyelenggaraan program pensiun dan THT sebesar Rp 306,33 triliun. Jumlah tersebut menjadi kewajiban pemerintah pada PT Taspen yang timbul sebagai akibat kekurangan pendanaan pemerintah atas dana pensiun sejak 1981.

PT Taspen mengusulkan agar pemerintah membayar utangnya dengan menggunakan surat utang negara sehingga tidak perlu membayar tunai sesuai jumlah utangnya Rp 306,33 triliun karena hal itu akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pembayaran dengan obligasi diharapkan menyelesaikan masalah perhitungan kewajiban pemerintah yang belum tuntas sejak 35 tahun lalu.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Negeri dan Pensiun Janda/Duda Pegawai disebutkan, mekanisme penarikan dana pensiun dilakukan melalui sistem pay as you go dan fully funded. Dengan sistem pay as you go, seluruh pembayaran dana pensiun dibebankan kepada pemerintah. Dengan sistem fully funded, menarik iuran dana pensiun sebagian dari pegawai dan sebagian oleh pemerintah.

Aset finansial di dunia selalu terkonsentrasi di dana pensiun. Pada 1980, misalnya, dilaporkan aset keuangan sebesar 12 triliun dollar AS, tahun 2007 menjadi 200 triliun dollar AS. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com