Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo: Soal Minimarket Harus Dilihat Secara Menyeluruh

Kompas.com - 25/03/2011, 09:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai, keberadaan minimarket tak berizin atau ilegal tidak bisa sepenuhnya disalahkan. "Menurut saya, itu saya melihatnya minimarket ini bukan sekadar dari segi dilihat dari kacamata perizinan, tapi kita mesti melihat dari segi totalitas perekonomian keseluruhan. Karena ini juga konsumen kebutuhan," jelas Ketua Benjamin J Mailool kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Benjamin menuturkan, minimarket ilegal ini bisa jadi mereka yang tadinya membuka warung (toko tradisional), yang ditingkatkan menjadi toko PND, yang sudah termasuk kategori minimarket. "Kita juga hati-hati karena mereka juga mungkin dari dahulunya itu cuma warung ditingkatkan begitu, mereka juga mungkin tidak teredukasi dengan baik masalah perizinan," tuturnya, yang menilai keberadaan minimarket tak berizin ini karena ada kebutuhan (masyarakat) yang tidak dilayani.

Menurutnya, pembangunan yang saat ini kebanyakan vertikal, akibatnya masyarakat berbelanja di sekitar lokasi mereka berdomisili. "Jadi jangan melihatnya dari kacamata perizinan (sebagai) hitam dan putih, tapi melihatnya dari fenomena yang berkembang saat ini bagaimana. Nah itu tugasnya pemerintah meregularisasinya," sahutnya, sembari menjelaskan sejumlah peraturan Perda Pemrov DKI sedang ditinjau ulang.

Secara terpisah, Asisten Perekonomian Sekda Hasan Basri Saleh menyebutkan, pemda sedang melakukan validasi dalam proses invetarisasi ritel di Jakarta. "Sejak dilakukan inventarisasi, kemudian tahap berikutnya kita verifikasi dengan pihak-pihak minimarket. Sekarang tahapan minggu ini adalah validasi akhir. Semua (retail) di kelurahan dan kecamatan sekarang sudah melakukan validasi akhir. Dari sini akan kita proses dan disampaikan ke gubernur," jelas Hasan, yang juga menyebutkan validasi akan berlangsung hingga Jumat (25/3/2011) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com