Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TV dan Ponsel Rajai Pasar Elektronik

Kompas.com - 25/03/2011, 10:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  — Tahun 2010 pertumbuhan pasar elektronik mencapai 17 persen. Sebagian besar didorong oleh penjualan peralatan rumah tangga dan alat telekomunikasi. Alasan konsumen dalam membeli juga lebih banyak dipengaruhi oleh gaya hidup ketimbang alasan rasional, khususnya pada produk telepon seluler pintar dan televisi layar datar.

”Nilai pasarnya mencapai Rp 83 triliun, yang kami hitung dari penjualan 40 tipe produk elektronik. Pertumbuhan sebesar 17 persen tersebut sangat fantastis. Sebagian besar atau sekitar 80 persen produk yang terjual harganya di bawah Rp 2 juta. Hal itu mencerminkan daya beli masyarakat kita,” kata Grace Maringka, Senior Account Manager PT GFK Indonesia, saat memaparkan hasil riset GFK di Jakarta, Kamis (24/3/2011).

Dia mengatakan, hanya sekitar 2 persen dari konsumen yang membelanjakan produk elektronik dengan harga di atas Rp 5 juta. Biasanya mereka membelanjakannya untuk membeli komputer jinjing dan ponsel pintar. Meskipun dari sisi kuantitas kontribusinya hanya 2 persen, penjualan elektronik kontribusinya sekitar 16 persen.

Berdasarkan riset GFK, lebih dari 40 persen nilai pasar elektronik dikontribusikan oleh alat komunikasi, terutama jenis ponsel pintar. ”Peralatan tersebut hadir dengan berbagai inovasi teknologi dan fungsinya tidak semata untuk melakukan panggilan telepon saja. Dunia yang serba digital semakin dekat dengan kehidupan kita,” ujar Grace.

Selain alat komunikasi, pasar elektronik juga didominasi oleh panel TV. Sama seperti alat telekomunikasi, pembelian panel TV juga didorong oleh semangat penggantian karena tuntutan gaya hidup.

Grace mengatakan, tahun ini pertumbuhan pasar elektronik diprediksi tumbuh sekitar 20 persen. Perhitungan tersebut dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6-7 persen. ”Tahun ini karakter konsumen juga mulai berubah. Mereka lebih mempertimbangkan kualitas daripada mengejar harga murah. Pemicunya karena membaiknya produk domestik bruto per kapita. Indonesia sudah mendekati 3.000 dollar per kapita,” ujar Grace.

President Director LG Electronics Indonesia Weon Dae Kim, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, pertumbuhan penjualan produk LG tahun 2010 tumbuh sekitar 30 persen. ”Bagi kami potensi Indonesia sangat besar, tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga produsen,” katanya. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com