Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 505 Miliar untuk Pasar Tradisional

Kompas.com - 29/03/2011, 07:55 WIB

KUTOARJO, KOMPAS.com - Untuk merevitalisasi pasar tradisional tahun ini kementerian perdagangan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 505 miliar. Program tersebut akan terus berlanjut karena sekitar 95 persen dari 4.000 pasar tradisional, yang sudah terdata kondisi fisiknya sudah tidak layak.

"Pasar yang sudah terdata itu baru sekitar 30 persen dari total pasar tradisional di Indonesia. Jadi revitalisasi akan menjadi program berkelanjutan. Tahun ini ada 120 pasar yang direhab dan 10 diantaranya merupakan pasar percontohan," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, usai meninjau Pasar Grabag di Purworejo, Senin (28/3/2011).

Pasar tradisional yang kondisinya tidak layak rata-rata sudah berusia di atas 20 tahun. Pasar tersebut dibangun pada zaman Orde Baru sebagai bagian dari proyek inpres. Dari total anggaran sebanyak Rp 88 miliar dialokasikan untuk pasar percontohan. "Untuk pasar Grabag anggarannya Rp 5 miliar. Tahun depan kami berharap alokasinya bisa lebih besar. Revitalisasi pasar tradisional tergantuung komitmen daerah. Daerah yang komitmennya tinggi akan lebih cepat mendapatkan anggaran," ujarnya.

Menurut dia revitalisasi pasar tradisional sangat penting untuk menghilangkan dikotomi pasar modern dengan tradisional. Pasar tradisional harus dibenahi, baik f isik maupun pengelolaan manajemennya. Untuk melindungi pasar tradisional tiap daerah diwajibkan menerbitkan peraturan daerah yang mengatur soal zonasi minimarket.

Dia mengingatkan agar pemerintah daerah menghindari kericuhan saat pemindahan pedagang ke pasar baru. "Caranya dengan memberikan prioritas tempat berjualan bagi pedagang lama. Selain itu jangan lupa soal pengelolaan limbah dan pengelolaan distribusi barang," katanya .

Kedatangan Mari ke Purworejo untuk mengecek langsung kondisi Pasar Grabag sebelum direhab. Pasar seluas 4.000 meter persegi tersebut, kondisinya cukup parah. Apalagi saat ditinjau tengah hujan gerimis sehingga kondisi pasar becek dan sepi pembeli.

"Nanti selama pasar dipugar saya minta pedagang mau pindah ke lokasi sementara. Kalau sudah selesai direhab, tolong dirawat bersama. Sebagai pasar percontohan, Pasar Grabag harus menjadi inspirasi bagi pasar lain. Selain Purworejo, Jawa Tengah masih dapat jatah untuk Pasar Cokro Kembang di Klaten dengan anggaran Rp 9 miliar," tambah Mari.

Wakil Bupati Purworejo, Suhar mengatakan untuk membangun Pasar Grabag dibutuhkan anggaran Rp 5 miliar. "Sisa anggaran sebanyak Rp 1 miliar dari jatah pusat akan digunakan untuk merehab pasar lainnya. Kami memiliki 27 pasar kabupaten, yang kondisinya belum semuanya layak," katanya.

Suhar mengatakan, secara khusus Purworejo tidak mengalokasikan dana pedamping untuk merehab Pasar Grabag. Pemerintah setempat hanya menyediakan dana untuk desain pasar. Rencananya pasar dibangun dengan 49 kios dan 292 unit los. Pembangunan akan dimulai paada bulan Januari dan ditargetkan selesai pada bulan November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com