Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Buka Peluang Ekspor

Kompas.com - 29/03/2011, 09:22 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Sayur-mayur dan buah-buahan dari Indonesia berpeluang besar masuk ke pasar Singapura dalam volume yang semakin besar. Saat ini, pangsa pasar Indonesia hanya sekitar 10 persen dari total pasokan sayur-mayur dan buah-buahan ke negara kota tersebut.  

"Pada 2014, targetnya pangsa pasar Indonesia bisa kembali ke angka 25 persen sampai 30 persen seperti saat sebelum Indonesia mengalami krisis moneter 1997. Kalau ini digarap serius, saya optimistis, target bisa tercapai," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Wardana di Singapura, Selasa (29/3/2011).

Kebutuhan buah-buahan dan sayur-mayur di Singapura rata-rata 1.000 ton per hari. Pada 2010, pangsa pasar Indonesia diperkirakan baru mencapai 10 persen . Sebagian besar dipasok dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Sementara Malaysia menguasai lebih-kurang 40 persen disusul sejumlah negara lain seperti China, Thailand, dan Pakistan.  

Saat ini, menurut Wardana, peluang ekspor sayur -mayur dan buah-buahan dari Sumatera Barat (sumbar) ke Singapura tengah dijajaki. Jumat pekan lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura baru saja mempertemukan Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim dengan pihak Agri-Food and Veterinary (AFA) di Singapura .

Hasilnya , AFA tertarik dan berjanji akan datang ke Sumbar untuk diskusi lebih teknis sekaligus survei. Di antaranya menyangkut jenis sayuran dan buah-buahan serta kualitasnya. AFA adalah badan pemerintah negara Singapura yang berwenang mengeluarkan izin masuk atas produk pertanian dan perikanan dari luar negara tersebut.

"Biasanya setelah proses tersebut dilalui dan kemudian bila izin nantinya dikeluarkan, AFA akan menginformasikannya ke importir di Singapura agar segera ditindak lanjuti business to business antara ekportir di Indonesia dengan importir di Singapura," kata Wardana.

Sebelumya, pada 23- 24 Maret, AFA telah survei ke Semarang. Hal ini merupakan tindak-lanjut pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan AFA di Singapura, dua bulan silam, juga difasilitasi KBRI .

Saat, ini proses pengiriman barang dari Jawa Tengah ke Singapura telah berlangsung. Namun untuk kentang dari Wonosobo masih belum memungkinkan karena harganya masih kalah murah dibanding kentang asal Pakistan.

Persoalan umum menyangkut ekspor sayur-mayur dan buah-buahan dari Indonesia, Wardana menambahkan, adalah belum banyaknya eksportir besar di Indonesia , baik yang bentuknya perusahaan maupun koperasi. Hal itu sangat penting karena pihak Singapura perlu partner dagang yang tak terlalu banyak dan bisa memberikan jaminan pasokan dalam volume tertentu secara berkelanjutan.   

"Memang sayur-mayur dan buah-buahan nilainya tidak sebesar manufaktur. Tapi roda ekonomi yang digerakan sek tor tersebut langsung pada masyarakat bawah," kata Wardana.  

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com