Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Peluang Bisnis Versi SBY

Kompas.com - 01/04/2011, 13:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika membuka Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Jumat (1/4/2011), memaparkan tujuh tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku dunia usaha. Presiden mengatakan, secara falsafah, tantangan dan peluang bagaikan dua sisi uang logam.

Peluang pertama, Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya yang besar, termasuk sumber daya keuangan untuk mengembangkan ekonomi selama 15 tahun mendatang. Pendapatan per kapita di Indonesia saat ini sebesar 700 miliar dollar AS.

"Indonesia memiliki goal and objective agar ekonomi tumbuh di atas 4 triliun dollar AS. Untuk menuju ke sana, struktur ekonomi kita tidak bisa seperti ini. Memang ada pertanian, industri, dan jasa. Kita ingin our economy structure betul-betul dikembangkan. Manufaktur dan jasa juga harus lebih dikembangkan, ditambah lagi teknologi dan inovasi yang tinggi," kata Presiden.

Kedua, ekonomi di luar Jawa saat ini belum tergarap sempurna. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Saat ini, rasio perkembangan di Jawa mencapai 60 persen. Para pelaku dunia usaha ditantang untuk turut serta mengembangkan pembangunan di luar Jawa.

Ketiga, permintaan pasokan listrik di Indonesia terus meningkat. Diperkirakan, pada tahun 2025, kebutuhan listrik di Indonesia mencapai 80.000 megawatt. Setiap tahun, sambung Presiden, ada penambahan permintaan pasokan listrik sebesar 3.000 megawatt. "Ada big opportunity dalam sektor kelistrikan," kata Presiden.

Keempat, ada peluang di bidang infrastruktur. Meningkatnya kegiatan bisnis di Indonesia berbanding lurus dengan kebutuhan infrastruktur, utamanya di sektor transportasi, seperti dermaga, bandara, jalan tol, serta irigasi.

Kelima, kebutuhan pangan dan air diperkirakan semakin besar. Penduduk dunia diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya.

Keenam, pembiayaan pembangunan nasional. Kebutuhan akan pinjaman diperkirakan semakin meningkat. Saat ini, kata Presiden, sebanyak 300 miliar dollar AS siap diinvestasikan guna mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi.

Ketujuh, Presiden menekankan perlunya sinergi pelaku dunia usaha dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini guna memastikan bahwa segala kebijakan dan regulasi betul-betul tepat. "Jika ingin perekonomian tumbuh dengan baik, semua harus bekerja sama dan memastikan policy dan regulation itu betul-betul tepat," ucap Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 16 Mei 2024, Harga Ikan Bandeng Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 16 Mei 2024, Harga Ikan Bandeng Turun

Whats New
Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Whats New
Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Whats New
BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

Whats New
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Whats New
IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com