JAKARTA, KOMPAS.com - Tawaran hibah dari pemerintah Korea Selatan ditolak pemerintah RI karena penggunaan hibah itu adalah untuk mendesain jalur lingkar (circle line) kereta Jakarta dan sekitarnya.
Proyek ini sudah memiliki desain besar atau grand design yang dibuat oleh Korea Selatan pada tahun 2005-2007. "Korea memang menawarkan untuk membuat desain lagi. Saya bilang ini kok capek kita desain melulu. Desain ini sampai tahun 2000 sekian. Desain itu sama, masih bisa kita gunakan," katanya.
Sistem baru yang sedang dibangun saat ini sudah termasuk komputerisasi tiket kereta. Sistem yang dijanjikan ini dibuat oleh otoritas PT KA yang berharap akan mendekati standar sistem kereta bawah tanah Singapura. Sistem ini membutuhkan anggaran Rp 1,72 triliun yang antara lain untuk jalur Serpong-Tanah Abang rel double-track. "Soal desain, ternyata tidak ada perubahan total. Karena kita akan memanfaatkan jalur kereta yang sudah ada, stasiun yang sudah ada ya sudah langsung jalan saja," kata Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.