Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ACFTA Positif untuk China dan Indonesia

Kompas.com - 13/04/2011, 13:51 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kekhawatiran sejumlah pihak bahwa program ACFTA (ASEAN China Free Trade Agreement) akan mematikan sektor industri kecil di Indonesia sejauh ini tidak terbukti. Menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk China, Sudrajad, yang terjadi adalah peningkatan volume perdagangan Indonesia ke China.

"Kalau ada yang mengatakan ASEAN China Free Trade melemahkan Indonesia, tidak betul. Faktanya volume perdagangan Indonesia dan China malah meningkat," kata Sudrajad saat peresmian Pusat Pelatihan Huawei dan STEI ITB di Bandung, Senin (11/4/2011).

Ia mengatakan volume perdagangan antara China dan Indonesia setahun terakhir telah mencapai di atas 42 miliar dollar AS. Padahal setahun sebelumnya baru mencapai angka 34 miliar dollar AS.

Sudrajat mengakui Indonesia mengalami defisit sekitar 3-4 miliar dollar AS. Namun, menurutnya hal tersebut karena volume terbesar pembelian dari Chine berupa capital goods seperti alat komunikasi atau boiler pabrik, yang pada dfasarnya adalah bahan investasi industri produktif buat Indonesia di masa mendatang.

Hal yang sama diakui Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue. Ia mengatakan sejak 2001, pertumbuhan volume perdagangan China dan Indonesia naik 20 persen per tahun. Namun, begitu perdagangan bebas diterapkan pertumbuh semakin cepat dan kini mencapai angka 42.7 miliar dollar AS per tahun. "Kami awalnya berharap mencapai 50 miliar dollar AS pada 2014. Tapi, target tersebut saya yakin bisa mencapai 20-40 miliar dollar AS lebih besar," kata Qiyue.

Ia mengatakan, dampak penerapan ACFTA juga memberikan nilai positif mengalirnya investasi China di Indonesia. Mengutip data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Qiyue mengatakan pada akhir tahun 2010 telah tercatat lebih dari 1000 perusahaan China yang terdaftar di Indonesia dengan membawa investasi 9,7 miliar dollar AS belum termasuk 2,9 miliar dollar AS investasi langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com