Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Re-opening Sumur Tua Tidak Mudah

Kompas.com - 20/04/2011, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi meningkatkan produksi minyak nasional, pembukaan kembali sumur tua telah dilakukan, namun hal ini tidak mudah. 

Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Salis S Aprilian menyebutkan butuh rejuvenasi dibutuhkan agar sumur-sumur tua bisa berproduksi seperti semula. 

"Kita harus investasi lagi di sumur itu untuk mendongkrak produksi," jelas Salis dalam diskusi mengenai pengelolaan sumur tua yang diselenggarakan oleh Reforminer Institute, di Jakarta, Rabu ( 20/4/2011 ). 

Namun, ia menyebutkan tidak cukup hanya investasi, perlu model bisnis yang baru, juga teknologi dan proses yang baru. 

Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 01/2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua, yang dimaksud sumur (minyak) tua yaitu sumur-sumur minyak bumi hasil pemboran yang dilakukan sebelum tahun 1970 , yang pernah diproduksikan, terletak pada suatu wilayah kerja yang terkait dengan Kontrak Kerja Sama, dan tidak diusahakan lagi oleh kontraktor berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis.

Dengan keterangan tersebut, sumur tua pun memiliki kondisi yang menghambat produksi, seperti kadar air yang tinggi. "Kadar air bisa 98 persen, artinya kalau ingin mendapatkan 2 barrel (minyak), kita harus me-manage air sebanyak 98 barrel. Ini menjadi persoalan tersendiri, bagaimana membuang air," jelasnya. 

Tidak hanya itu, tekanan reservoir rendah, integritas sumur yang jelek, hingga fasilitas produksi pun sudah tua bahkan tidak ada lagi.  Ia pun menyebutkan, bahkan ditemukan permukaan sumur tua tidak kelihatan lagi karena sudah menjadi rumah, seperti yang terjadi di Jambi. 

Demi efisiensi dan optimalisasi produksi, ia menyebutkan, perlu pemberdayaan kemampuan lokal untuk mengaplikasikan teknologi yang tepat guna dalam mengelola sumur tua ini. Kemudian, juga perlu kajian untuk mengelola air terproduksi yang efisien.

Sejauh ini, jumlah sumur tua peninggalan Belanda diperkirakan mencapai 13.000 sumur, yang tersebar di Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua.

Pengelolaan kembali sumur tua ini diandalkan pemerintah untuk membantu meningkatkan produksi minyak yang belum mencapai target lifting APBN 2011 sebesar 970.000 barrel per hari. Berdasarkan data pemerintah, realisasi lifting minyak nasional sampai dengan awal triwulan kedua 2011 hanya sebesar 912.000 barrel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com