Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Olahraga Belum Banyak Dilirik

Kompas.com - 20/04/2011, 12:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha belum banyak melirik potensi industri olahraga nasional. Padahal peluangnya sangat banyak, mulai dari industri peralatan pendukung, hak siar, sponsor, dan merchandise . Kamar dagang dan industri berkomitmen untuk menggerakan para pengusaha untuk mengambil potensi tersebut.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Komite Tetap Industri Olahraga Kadin, Iman Arif, di Jakarta, Selasa (19/4/2011). "Belum banyak pengusaha yang tertarik, padahal ini sangat menjanjikan. Bayangkan orang sampe mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan tiket pertandingan basket atau sepak bola. Itu kan peluang besar," katanya

Potensi tersebut juga terlihat dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia, serta meningkatnya rating acara televisi, yang menyuguhkan acara olahraga. Di negara lain, olahraga sudah tumbuh menjadi industri besar. Di Singapura misalnya perhelatan Singapore Golf Open menjadi turnamen terbesar yang menyedot banyak pengunjung. Negara lainnya seperti Thailand dan Vietnam juga rutin menggelar event tennis skala internasional.

Menurut Iman, Kadin secara khusus telah membentuk komite industri olahraga. Ke depan komite tersebut akan memperbanyak event-event olahraga, untuk turut menyumbang perekonomian nasional. " Di kita yang potensinya paling besar adalah sepak bola. Bayangkan dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa, potensi penikmat industri sepak bola sangat besar," sebutnya.

Iman mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi kendala utama industri olahraga. Pertama adanya resistensi yang timbul akibat isu-isu politik, korupsi, pembajakan, dan salah manajemen. Kedua, pendapatan hak siar TV yang umumnya masih rendah sehingga sering membuat frustasi pemilik hak siar. Terakhir adalah faktor pendapatan lincensing, yang masih sulit diperoleh.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhiyaksa Dault mengatakan jika industri olahraga berkembang secara otomatis akan mendongkrak kesejahteraan para atlet. "Selama ini profesi atlet masih dilihat sebelah mata karena tidak menjanjikan secara ekonomi. Kalau industrinya berkembang itu tidak perlu terjadi," katanya.

Adhiyaksa menambahkan selama ini peran Kadin bagi pengembangan olahraga sangat minim. Karenanya ia sangat mengapresiasi langkah Kadin untuk memaksimalkan potensi industry olahraga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com