Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IA CEPA untuk Pertanian

Kompas.com - 21/04/2011, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah yakin perjanjian kerjasama komprehensif antara Indonesia dan Australia atau IA CEPA akan memberikan manfaat bagi Indonesia, terutama di sektor pertanian. Salah satu yang diuntungkan adalah adanya pengaturan serius pada perdagangan ternak sapi, yang selama ini kerap menimbulkan masalah.

"Kalau kita bisa menyelesaikan Indonesia-Australia CEPA ini maka akan banyak sekali meningkatkan hubungan ekonomi kita tidak hanya perdagangannya, tetapi juga di bidang pertanian. Itu yang tadi dibahas dan kami sepakat perlu untuk beberapa masukan dan proposal dari kedua negara. Ini yang dibahas dalam rangka IA CEPA," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Ruang Kerjanya, di Jakarta, Rabu (20/4/2011) malam.

Menurut Hatta, saat ini, nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia ada di sekitar 8-9 miliar dollar AS. Pemerintah meyakini angka perdagangan itu akan naik lagi pada tahun 2011.

Pertemuan pihak Australia dengan Hatta terakhir kali berlangsung pada Rabu sore kemarin. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas laporan perkembangan IA CEPA. Sebelumnya, pelaku usaha dari kedua negara juga telah bertemu untuk mematangkan IA CEPA itu. "Di dalam pembahasan itu memang ada hal-hal yang berkaitan dengan pertanian, industri estraktif, kemudian teknologi di bidang peternakan dan pertanian," ujar Hatta.

Hubungan perdagangan dengan Australia sebenarnya akan dikembangkan lagi dalam skema Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Antara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru. Kerjasama ini diperkirakan akan lebih berhasil ketimbang ASEAN-China FTA karena banyak sekali produk yang berbeda diantara kedua belah pihak. "Banyak sekali manfaatnya buat kita, karena kami tidak memiliki kesamaann produk. Berbeda dengan China, kita justru banyak produk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) kita yang sama," ujar Hatta.

Kesepakatan FTA ASEAN, Australia, dan Selandia Baru ini sangat tergantung pada Indonesia. Sebab dari 10 negara anggota ASEAN, tinggal Indonesia yang belum meratifikasinya.   "Itu yang sedang diratifikasi. Indonesia akan segera meratifikasinya karena ini kesepakatan ASEAN," tutur Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com