Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Juta Ton Gas Tambahan untuk Jepang

Kompas.com - 21/04/2011, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —- Tokyo Electric Power Co dan Tohoku Electric Power Co dilaporkan akan menerima 1 juta ton gas alam cair (LNG) dari Indonesia pada tahun 2011. Langkah ini dibutuhkan untuk mengamankan pasokan gas setelah pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang berhenti operasi bulan lalu akibat diterjang gempa dan tsunami.

Demikian dilaporkan Koran Nikkei-Jepang seperti dipublikasikan ulang oleh Bloomberg dari Tokyo, Rabu (20/4/2011) petang. Dalam laporannya itu, Bloomberg menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyetujui pengapalan gas tambahan bagi Jepang tersebut.

Gas itu dilaporkan berasal dari kelebihan produksi ladang gas Bontang, Kalimantan Timur. LNG asal Bontang itu sudah beredar di pasar spot, setidaknya demikian diungkapkan sumber Nikkei.

Sumber itu menyatakan bahwa perusahaan listrik Jepang akan mendapatkan pengapalan dengan kapasitas 400.000 ton, yang segera dilakukan. Pengapalan dilakukan untuk memasok Tohoku Electric. Indonesia akan mengapalkan 600.000 ton LNG sisanya pada semester kedua 2011.

Seperti diberitakan, permintaan tambahan gas telah disampaikan resmi oleh Pemerintah Jepang pada Indonesia per 17 Maret 2011. Pemerintah Jepang meminta Indonesia untuk meningkatkan pasokan minyak bumi dan LNG untuk mengatasi krisis listrik akibat bencana gempa dan tsunami. "Akibat tsunami dan gempa, PLTN rusak dan terjadi kekurangan listrik secara besar-besaran. Karena terjadi kekurangan listrik, Jepang melakukan penghematan listrik secara berencana," kata Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta di Jakarta, saat itu. Permintaan disampaikan langsung oleh Kikuta kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com