Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Gas Jepang, Asal Ada Kelebihan

Kompas.com - 21/04/2011, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, tambahan gas bagi Jepang hanya akan diberikan oleh Indonesia apabila ada kelebihan gas di pasar spot yang tidak terjual. Kelebihan itu harus setara dengan pengiriman gas untuk sebulan hingga dua bulan sesuai dengan mekanisme yang dikenal di pasar komoditas.

"Saya tidak tahu detail. Yang saya ingin katakan adalah, kalaupun ada itu lebih berupa spot, karena kita misalkan memiliki kelebihan sebulan dua bulan spot. Jika itu terjadi, baru akan kami lakukan," ujar Hatta di Ruang Kerjanya, Jakarta, Rabu (20/4/2011) malam.

Menurut Hatta, kelebihan gas yang tidak terjual di pasar spot tidak akan terjadi lagi jika seluruh proyek pembangunan fasilitas pengangkut gas terapung (floating receiving gas terminal) sudah selesai.

Dengan fasilitas itu, gas-gas yang diproduksi di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa akan terangkut semuanya. "Akan sulit kebijakan kedepan adalah tidak lagi mengandalkan gas sebagai devisa, tetapi diubah gas sebagai penggerak ekonomi pertama," katanya.

Belum lama ini, Pengamat Energi dari ReforMiner Institute (Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi), Pri Agung Rakhmanto mengatakan, ekspor gas Indonesia ke Jepang yang nilainya mencapai Rp 341 triliun per tahun bisa terganggu karena permintaan gas Jepang diperkirakan menurun.

Permintaan gas itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan akan melambat sebagai dampak bencana gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011. Jika gempa dan tsunami di Jepang betul-betul berdampak signifikan pada perlambatan ekonomi Jepang, maka pengaruhnya pada ekspor migas Indonesia akan sangat besar. Itu disebabkan, 65 persen ekspor LNG Indonesia diarahkan ke Jepang. Ekspor gas ke Jepang itu berkontribusi ke penerimaan negara sebesar 40 persen. Itu bisa terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com