JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, tambahan gas bagi Jepang hanya akan diberikan oleh Indonesia apabila ada kelebihan gas di pasar spot yang tidak terjual. Kelebihan itu harus setara dengan pengiriman gas untuk sebulan hingga dua bulan sesuai dengan mekanisme yang dikenal di pasar komoditas.
"Saya tidak tahu detail. Yang saya ingin katakan adalah, kalaupun ada itu lebih berupa spot, karena kita misalkan memiliki kelebihan sebulan dua bulan spot. Jika itu terjadi, baru akan kami lakukan," ujar Hatta di Ruang Kerjanya, Jakarta, Rabu (20/4/2011) malam.
Menurut Hatta, kelebihan gas yang tidak terjual di pasar spot tidak akan terjadi lagi jika seluruh proyek pembangunan fasilitas pengangkut gas terapung (floating receiving gas terminal) sudah selesai.
Dengan fasilitas itu, gas-gas yang diproduksi di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa akan terangkut semuanya. "Akan sulit kebijakan kedepan adalah tidak lagi mengandalkan gas sebagai devisa, tetapi diubah gas sebagai penggerak ekonomi pertama," katanya.
Belum lama ini, Pengamat Energi dari ReforMiner Institute (Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi), Pri Agung Rakhmanto mengatakan, ekspor gas Indonesia ke Jepang yang nilainya mencapai Rp 341 triliun per tahun bisa terganggu karena permintaan gas Jepang diperkirakan menurun.
Permintaan gas itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan akan melambat sebagai dampak bencana gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011. Jika gempa dan tsunami di Jepang betul-betul berdampak signifikan pada perlambatan ekonomi Jepang, maka pengaruhnya pada ekspor migas Indonesia akan sangat besar. Itu disebabkan, 65 persen ekspor LNG Indonesia diarahkan ke Jepang. Ekspor gas ke Jepang itu berkontribusi ke penerimaan negara sebesar 40 persen. Itu bisa terganggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.