JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyayangkan produksi minyak mentah nasional yang tidak mampu mencapai target produksi minyak mentah siap jual (lifting) APBN 2011 sebesar 970.000 barrel per hari. Sehingga tidak mampu memanfaatkan kenaikan harga rata-rata ICP dari Desember 2010 sampai Maret 2011 , yang mencapai 102 dollar AS per barrel.
"Di satu sisi kita kurang begitu beruntung karena tidak bisa memanfaatkan harga yang tinggi. Karena tampaknya lifting kita pun tampaknya tidak akan tercapai," jelas Hatta, usai menghadiri rapat Rencana Kerja Pemerintah di Jakarta, Senin ( 25/4/2011 ).
Terkait hal itu, Hatta meminta displin dari semua untuk menyadari kuota dan anggaran subsidi yang terbatas. Bahkan ke depannya, khususnya untuk anggaran tahun 2012 , pemerintah berencana untuk menaikkan asumsi harga minyak mentah menjadi sekitar 90-95 dollar per barrel. "Lifting juga kita sudah lebih harus realistis, karena 10 tahun ini tidak pernah meningkat produksi kita, selalu menurun," ungkapnya.
Namun, Hatta tetap berharap pada 2013-2014 , produksi sudah menuju 1 juta bph. Di mana, ia menyebutkan hal ini didukung produksi gas yang sudah menunjukkan peningkatan, dan menemukan cadangan-cadangan baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.