Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Kenaikan Harga Pangan Ancam Asia

Kompas.com - 26/04/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia atau ADB memperingatkan para pemimpin di Asia untuk mewaspadai kenaikan harga pangan yang akan menekan jutaan kaum miskin di seluruh Asia. Kenaikan harga pangan itu berpotensi menimbulkan kemiskinan ekstrem pada masyarakat di Asia.

Demikian laporan ADB yang berjudul Inflasi Akibat Harga Makanan Dunia dan Negara-negara Berkembang Asia. Laporan tersebut dipublikasikan ADB dari Manila dan disebarluaskan di Jakarta, Selasa (26/4/2011). "Bagi keluarga miskin di negara berkembang Asia, yang telah membelanjakan lebih dari 60 persen pendapatan mereka pada makanan, kenaikan harga pangan terus berlanjut pada berkurangnya anggaran untuk membayar pemeliharaan kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka," ujar Kepala Ekonom ADB Changyong Rhee.

"Membiarkan krisis pangan tidak terawasi akan dengan buruk menghilangkan capaian yang telah diraih dalam upaya pengentasan kemiskinan di Asia," ujar Rhee.

Laporan tersebut menambahkan, bahwa jika kenaikan harga pangan global dan minyak sejak awal 2011 itu terus berlanjut di sisa akhir tahun ini, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat hingga 1,5 poin persentase. Sebab, dalam jangka pendek, pola harga pangan yang lebih tinggi dan lebih berfluktuasi, kemungkinan besar akan berlanjut.

Hal tersebut disebabkan cadangan biji-bijian yang terus menurun, Masalah struktural dan faktor siklus yang mendominasi pada krisis 2007-2008, termasuk kenaikan permintaan untuk makanan dari negara berpenduduk padat dan lebih sejahtera, telah meningkatkan persaingan dalam penggunaan biji-bijian. Hal itu juga diperparah menurunnya ketersediaan lahan pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Whats New
Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Whats New
BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

Whats New
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Whats New
IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com