JAKARTA, KOMPAS.com — Selain untuk menjalankan mandat, alasan pemerintah membeli 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) guna memberikan nilai tambah pada industri ekstraktif ini.
"Jadi, mandatnya ini secara utuh adalah melakukan investasi pada badan usaha, pada apa pun yang memberikan return yang baik," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto di Jakarta, Rabu ( 27/4/2011 ).
Hadiyanto pun menambahkan, di luar mandat tersebut, pemerintah ingin memastikan keikutsertaannya untuk memberikan nilai tambah yang luar biasa. Juga melakukan pengawasan agar industri ekstraktif bisa dikelola lebih baik. "Pemerintah ingin masuk, ingin men-utilised kewenangan-kewenangan yang ada pada pemerintah pusat untuk bisa memastikan bahwa ini bisa menjadi benchmark industri ekstraktif di mana pemerintah terlibat langsung sebagai pemegang saham," ucapnya.
Mengenai harga penawaran saham, ia menyebutkan, pemerintah ingin menemukan harga dengan penghitungan-penghitungan yang tepat. "Karena kan butuh saham yang dibeli sekarang 2011 ini, pada saat itu belum memperhitungkan dividen 2010," ungkapnya.
Seperti yang diberitakan, pemerintah telah menyelesaikan kesepakatan pembelian saham NNT pada tanggal 18 April lalu melalui PT Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo pun mengungkapkan, penggunaan PIP dalam transaksi pembelian saham divestasi NNT tidak menyalahi aturan dan tidak mengandung konflik kepentingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.