Melemah, Rupiah Masih Berpeluang Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (4/5/2011) pagi melemah 18 poin ke posisi Rp 8.558 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.540, meski dollar AS di pasar regional melemah.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu mengatakan, koreksi terhadap rupiah tidak akan berlangsung lama, kemungkinan pada sesi siang akan kembali menguat yang mendapat dukungan positif pasar internal.

"Koreksi itu kemungkinan aksi intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) agar kenaikan rupiah untuk mencapai level Rp 8.500 per dolar tidak terlalu cepat," katanya.

Rupiah, menurut dia sebenarnya kalau tidak dihambat oleh BI sudah berada pada level Rp 8.500 per dollar, namun BI berusaha menjaga mata uang lokal itu agar berada dalam kisaran yang sempit. "Kami optimis BI hanya menjaga kenaikan rupiah tidak terlalu kuat, karena para eksportir sudah menyatakan kesulitan dengan kenaikan rupiah yang terus terjadi," katanya.

Ia mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk naik hingga mencapai level Rp 8.500 per dollar, karena para pelaku asing tetap berminat masuk ke pasar menyusul fundamental ekonomi Indonesia yang terus membaik.

Menurut dia, apabila rupiah mencapai level Rp 8.500 per dollar, maka eksportir akan semakin mengeluh dan meminta BI untuk intervensi agar kembali di atas level Rp 8.500 per dollar. "Kami memperkirakan BI akan melakukan intervensi apabila ada peluang yang baik untuk masuk, namun untuk sementara ini diperkirakan BI hanya memantau saja, " katanya.

Peluang rupiah, ke depan masih besar setelah Bank sentral AS menerapkan tingkat suku bunga rendah yang mendorong pelaku asing cenderung melepas dollar. "Hal ini dilakukan bank sentral itu dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi AS yang masih tak menentu," ujarnya.